KEJADIAN 4:1-26 DOSA ASAL
Renungan Harian
Kejadian 4:1-26,
DOSA ASAL
_________________________________________
Pada pasal sebelumnya telah dijelaskan
bahwa manusia berdosa karena ingin menjadi sama seperti Allah dapat menentukan
yang baik dan yang jahat menurutnya sendiri. Kalau kita perhatikan peristiwa
Kain dan Habel maka ini terulang kembali. Kain dan Habel sama-sama
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Kain mempersembahkan hasil tanah, sedangkan Habel
mempersembahkan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Namun
yang diindahkan TUHAN adalah persembahan Habel, sedangkan korbannya Kain tidak
diindahkan oleh TUHAN. (ayt 2-5)
Seharusnya
Kain menyadari bahwa yang Tuhan kehendaki ialah persembahan yang seperti
dilakukan oleh Habel adiknya, dan mengganti korban persembahannya seperti yang
dipersembahkan oleh Habel. Tetapi Kain tidak mau mengindahkan apa yang
dikehendaki Tuhan. Tuhan juga sudah memperingati Kain untuk berbuat baik “Mengapa
hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau “berbuat baik”(5-6). Kata “Berbuat baik” ini merujuk kepada perbuatan
baiknya Habel, yaitu mempersembahkan korban berupa anak sulung kambing domba.Namun
Kain tetap tidak mau mendengarkan Tuhan. (Habel tunduk kepada apa yang baik
menurut Tuhan, tetapi Kain tidak mau tunduk kepada apa yang baik menurut Tuhan.
Yang baik menurut Tuhan adalah
mempersembahkan korban dari anak sulung kambing domba).
Dosa yang
diturunkan oleh Adam dan Hawa, inilah dosa yang telah mengintip, menggoda, dan
akhirnya menguasai. Pada akhirnya dosa menguasai Kain, sehingga Kain melakukan
pembunuhan berencana terhadap adiknya sendiri yang tidak bersalah (ay 8). Dan
kalau kita perhatikan perikop setelah Kain dan Habel, maka kita menemukan dosa
pembunuhan kembali dilakukan oleh keturunannya Kain, yaitu Lamekh (23-24)
Beberapa
orang berpendapat bahwa manusia diahirkan seperti kertas kosong. Namun
bagaimana dengan Kain, dari siapa dia mendapat contoh pembunuhan, siapa yang
menceritakannya tentang pembunuhan, dan siapa yang mengajarinya membunuh? Pada
zaman Kain dan Habel tidak ada kasus pembunuhan, tidak ada peristiwa
pembunuhan.
Adam dan
Hawa telah berdosa, namun dosa ini tidak berhenti hanya pada diri mereka, dosa
diturunkan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Kain yang tidak pernah belajar
dari siapa-siapa, tidak pernah melihat peristiwa pembunuhan, dan juga tidak ada
yang menyuruhnya, namun dosa yang telah diturunkan orang tuanya mendorongnya
untuk membunuh adiknya sendiri.
Inilah yang
disebut “dosa asal”. Dosa yang
diturunkan oleh “Orang Tua” kita pertama “Adam dan Hawa”, sehingga semua
keturunan Adam dan Hawa, yaitu semua manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa.
Seperti pengakuan Daud, bahwa dia sejak dari kandungan telah berdosa “Sesungguhnya,
dalam kesalahan aku diperanakan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mzm 51:7)
Jadi,
walaupun tidak ada yang mengajarkan orang berdosa, setiap orang akan melakukan
dosa. Karena dosa Adam dan Hawa telah menjalar ke semua manusia, sehingga semua
manusia melakukan dosa “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke
dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu
telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berdosa” (Rom
5:12).
Namun bagi
kita yang telah percaya Tuhan Yesus,
kita telah dibebaskan dari “DOSA”. kita telah mati bagi “DOSA dan telah
dibangkitkan dan hidup bagi Allah (Rom 6:1-14), dan kita telah dimerdekakan
dari kuasa “DOSA” dan telah menjadi hamba Allah (Rom 6:18-23). Jadi, mari kita
lawan dosa, dan berjuanglah bersama Roh Kudus untuk terus hidup dalam
kekudusan. Allah Tri Tunggal akan terus memampukan kita. Amin.. – RGG –
Komentar
Posting Komentar