Mengasihi Keluarga Kejadian 14:1-24

 MENGASIHI KELUARGA

 Kejadian 14:1-24

       Abram adalah seorang paman yang sejak awal sangat mengasihi keluarganya sehingga dia tidak mikir-mikir menolong keluarga. Setelah saudaranya yaitu Haran mati (Kej 11:28) dan ayahnya Abram, yaitu Terah mati (Kej 11:31), Abram membawa Lot (Lot adalah anak Haran dan cucunya Terah [Kej 11:27, 31). Bukan Nahor yang membawa Lot.

       Termasuk juga saat terjadi pertengkaran dari pihak Abram dan Lot. Abram tidak mau bertengkar dengan Lot, karena Lot adalah keluarganya “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dengan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat” (Kej 13:8). Dan dia tidak bersikap otoriter walau pun dia adalah pengganti bapaknya Lot, Abram memberikan hak memilih terlebih dahulu kepada Lot, pada hal dia adalah Paman/Bapak Tua (Pak De) dari Lot, yang bisa saja mengatur Lot, dan mengambil hak memilih terlebih dahulu. Tetapi Abram tidak melakukannya, karena dia mengasihi keluarganya (bisa dikatakan Lot banyak hutang budi kepada Abram).

       Pada pasal 14:1-16 kembali lagi Abram memberikan bukti (tanpa ada yang meminta bukti) bahwa dia mengasihi keluarganya, yaitu saat Lot sekeluarga ditawan, Abram dengan segera, “tanpa mikir-mikir terlebih dahulu” langsung mengumpulkan pasukannya untuk membawa pulang Lot sekeluarga beserta dengan semua harta-hartanya Lot “Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orang yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan (ayt 14) … Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya”(ay 16)

       Kalau kita membaca peristiwa di pasal 18:16-33, maka kita akan menemukan bagaimana Abram memberanikan diri melakukan tawar menawar dengan TUHAN, karena dia tidak rela Lot dan keluarganya ikut dibinasakan TUHAN dan dia berusaha supaya Lot sekeluarga tidak dibinasakan oleh TUHAN. 

       Abram selain menolong keluarganya, dia juga orang yang tidak memikirkan dirinya sendiri, dia memikirkan orang-orang yang lahir di rumahnya dan sahabat-sahabatnya. Saat raja Sodom meminta orang-orang yang berperang dengan Abram dengan menggantinya dengan harta benda, Abram menolaknya dan meminta agar orang-orang yang ikut dengannya mendapat bagian (ay 21-24).

       Tepat seperti firman Tuhan katakan kalau kita mengasihi Allah tetapi tidak mengasihi saudara kita sendiri yang kita lihat, itu dusta (1 Yoh. 4:20), dan juga bagaiman kita bisa mengasihi orang lain, jikalau saudara kita sendiri tidak kita kasihi, seperti yang rasul Petrus ajarkan mengenai urutan kasih “…Kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang” (2 Pet 1:7)

       Memang yang dimaksud rasul Yohanes dan Petrus adalah saudara-saudara seiman, namun prinsipnya dari surat Yohanes tersebut yaitu yang kelihatan saja tidak bisa dikasihi bagimana yang tidak kelihatan, demikian juga kita, kalau keluarga kita saja yang kelihatan tidak kita kasihi bagaimana dapat mengasihi orang lain yang tidak terlihat hari-harinya bagaimana. Sedangkan tingkatan kasih rasul Petrus prinsipnya yaitu bagaimana kita bisa mengasihi dengan tulus mereka yang bukan saudara kita, jikalau saudara kita saja tidak kita kasihi, demikian juga kita, bagaimana kita dapat mengasihi dengan tulus yang bukan keluarga kita, kalau kita tidak dapat mengasihi keluarga kandung kita sendiri.

       Abram mengasihi Allah maka dia mengasihi Lot yang adalah keluarganya, dan karena dia mengasihi Lot yang adalah keluarganya, maka dia pun mampu mengasihi orang-orang disekitarnya, yaitu orang-orang yang ikut berperang dengan dia, dan juga mengasihi sekutunya (Aner, Eskol dan Mamre) yang bukan keluarganya.

       Mari kita mengasihi keluarga kita, dan berusahalah kita tolong keluarga kita saat mereka membutuhkan pertolongan. Nyatakanlah kasih kita kepada Allah dengan kita melakukan perbuatan baik dengan menolong keluarga kita, dan belajarlah untuk mengasihi sesama melalui kita menolong keluarga kita terlebih dahulu, sehingga kita mampu menolong orang lain yang bukan keluarga kita dengan tulus. Amin…

- RGG –

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan