Allah Memberi Waktu Untuk Pertobatan (Kej. 9:1-28)
ALLAH MEMBERIKAN
WAKTU UNTUK PERTOBATAN
Kejadian 9:1-28
_______________________________
Kalau kita
perhatikan kembali kepada peritstiwa air bah, maka kita akan menemukan bahwa
pemusnahan makhluk hidup di bumi ini dikarenakan dosa manusia (Kej 6:12-13).
Jadi penyebab semua makhluk hidup dimusnahkan oleh Tuhan dengan air bah
(kecuali yang ada di bahtera) adalah dosa manusia.
Namun pada
pasal 9 Allah memberkati kembali manusia dengan berkat beranak cucu dan
bertambah banyak dan memenuhi bumi (ay 1, 7 bandingkan dengan Kej 1:28), dan supaya
manusia dapat beranak cucu dan bertambah banyak, maka Allah memelihara manusia
dari beberapa ancaman, yaitu ancaman dari binatang, karena itu Tuhan memberikan
binatang rasa takut dan gentar kepada manusia dan memberikan pembalasan kepada
binatang yang membunuh manusia (ayt 2, 5),
ancaman dari sesama manusia, karena itu Tuhan memberikan peringatan,
yaitu pembalasan dari Tuhan bagi mereka yang membunuh manusia (ayt 5-6), dan
juga ancaman dari hukuman-Nya sendiri, karena itu Tuhan mengikat perjanjian,
yaitu janji tidak akan memusnahkan lagi makhluk hidup dengan air bah dan
menaruh busur-Nya di awan untuk mengingatkan Allah dan manusia bahwa Allah
tidak akan lagi memusnahkan manusia dengan air bah (ay 9-17).
Manusia
dikarenakan sejak dalam kandungan sudah dikandung dalam dosa, sehingga walaupun
lingkungan sudah bersih dari dosa, manusia tetap saja melakukan dosa. Ham anak
Nuh bukannya menutup aurat ayahnya dengan kain, justru menceritakannya kepada
kedua saudaranya (18-22). Ada beberapa ahli mengatakan bahwa Ham melihat aurat
ayahnya dengan senang/menikmati, sehingga ia memanggil saudara-saudarannya
untuk ikut melihat aurat ayahnya (ada indikasi dosa homoseksual), ada juga yang
mengatakan Ham melakukan dosa tidak menghormati ayahnya, bukannya menutupi Nuh
yang telanjang dengan kain, justu Ham memanggil ke dua saudaranya untuk melihat
ketelanjangan Nuh ayahnya mereka – tindakan yang tidak sopan yang Ham lakukan –
. Oleh karena itulah Ham dan keturunannya
dikutuk oleh Nuh. Ini menunjukkan bahwa manusia dikandung dalam dosa,
sehingga pasti melakukan dosa.
Kalau kita
bandingkan dengan 2 Petrus 3:10-12, maka bumi ini memang tidak akan lagi
dimusnahkan oleh air bah, tetapi dengan cara yang lain. Namun mengapa Allah
tetap memelihara manusia dan seluruh isi bumi ini sampai hari ini walaupun
manusia selalu melakukan dosa, itu dikarenakan Allah bersabar, Allah menghendaki
supaya dari kita semua tidak binasa melainkan berbalik dan bertobat “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun
ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap
kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa ,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Pet 3:9)
“Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh
selamat..” (2 Petrus 3:25)_
Jadi, mari
kita bertobat dari segala dosa yang belum kita bereskan. Selidiki diri kita
sendiri, apa-apa yang belum kita bereskan (seperti karakter kita, kebiasaan
kita yang tidak baik dan dosa-dosa yang masih mengikat), dan juga apa-apa saja
yang belum kita bereskan diri kita dengan orang lain (seperti belum bisa
mengampuni, meremehkan orang lain, mengingat-ingat kesalahan orang lain, mudah
melihat kejelekan orang lain tetapi sulit melihat kebaikan orang lain dan
sebagainya). Pakailah waktu kesabaran Tuhan ini untuk kita membereskan diri
kita, supaya saat nanti hari Tuhan tiba, kita ditemukan sebagai orang yang tidak
bercacat dan tidak bernoda.
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak
bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia” (2 Pet
3:14) – RGG –
Komentar
Posting Komentar