Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5



Mencintai Tuhan
Ulangan 6:5

Pendahuluan

            Ada pribahasa yang mengatakan “jikalau tidak kenal maka tidak sayang, jika kenal maka sayang”. Pribahasa ini masuk akal, karena tidak mungkin kita mengasihi atau mencintai orang secara tiba-tiba kepada orang yang tidak kita kenal. Ada pribahasa lagi, “dari mata turun ke hati”. Jadi intinya kita kenal dulu orang tersebut maka kita mencintainya.

            Demikian juga dengan bagian ini: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”. Perintah ini disampaikan Musa saat mereka telah tiba di seberang sungai Yordan (Ul. 1:1) atau setelah mereka berjalan 40 tahun. Perintah ini disampaikan bukan saat orang Israel baru keluar dari Mesir, tetapi perintah ini disampaikan setelah orang Israel 40 tahun di padang gurun (Ul. 8:2).Mengapa harus 40 tahun?

            Orang Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun (Kel. 12:40-41). Mereka tidak mengenal Tuhan, karena itulah saat Musa diutus Tuhan, Musa bertanya tentang nama-Nya (Kel 3:13-14). Orang Israel hidup di antara orang Mesir yang menyembah dewa-dewi. (Ada pendapat yang mengatakan mengapa Tuhan melakukan 10 tulah, karena 10 tulah itu adalah gambaran 10 dewa yang dihormati orang Mesir. Jadi dengan adanya 10 tulah tersebut Allah menunjukkan bahwa Dia lebih hebat dari 10 dewa orang Mesir). Akibatnya kehidupan yang telah mereka jalani 430 tahun di Mesir membuat mereka tidak mengenal siapa Tuhan mereka, karena itulah mereka sulit sekali percaya kepada Tuhan, walaupun Tuhan sudah menyatakan kuasanya berkali-kali dan luar biasa di hadapan mereka.

            Jadi, untuk membuat orang Israel mencintai Tuhan, maka harus terlebih dahulu orang Israel mengenal Tuhan. Tuhan memakai waktu 40 tahun untuk memperkenalkan diri-Nya kepada orang Israel (pengenalan akan Tuhan adalah mutlak inisiatif dari Allah)

            Jika kita melihat perjalanan orang Israel, seharusnya orang Israel tidak perlu menempuh 40 tahun untuk sampai ke tanah kanaan. Di bawah ini saya akan lampirkan rute perjalanan Israel 
 



            Orang Israel dapat ke Kanaan atau ke Kades Bernea melalui padang gurun Sur (Wilderness of Shur). Tetapi Tuhan membawa mereka melalui Laut Teberau menuju padang gurun Sinai (Sinai Wilderness) dan akhirnya sampai di Kades-Bernea (Ul. 1:19). Mereka sudah sampai di Kades Bernea, tetapi karena ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan yang dapat menolong mereka untuk mengalahkan orang Amori, maka Tuhan murka dan bersumpah bahwa tidak ada angkatan orang Israel yang keluar dari Mesir masuk tanah kanaan kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua, setelah itu Tuhan menyuruh Musa untuk berbalik ke arah laut Teberau (Ul 1:19-40), maka mereka kembali berjalan ke arah laut Teberau dan berjalan keliling di padang gurun Seir (Ul. 1:40; 2:1). Perjalanan mereka dari peristiwa di Kades-Bernea (Ul. 1:19-40) sampai mereka menyeberangi sungai Zered adalah 38 tahun (Ul. 2:14). (Berarti kemungkinan perjalanan mereka dari Mesir sampai pada peristiwa di Kades-Bernea adalah 2 tahun [total waktu perjalanan orang Israel: 40 tahun – 38 tahun = 2 tahun ]).

            Musa pada bagian ini kembali mengingatkan orang Israel tentang perjalanan mereka, dan peristiwa-peristiwa yang telah mereka lalui selama 40 tahun, karena itulah kitab ini dikatakan kitab Ulangan. Tujuannya adalah supaya orang Israel mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang telah mereka alami sehingga mereka dapat mengenal Tuhan.

            Setelah mereka mengenal Tuhan melalui peristiwa-peristiwa yang telah mereka alami, maka Musa memberi perintah “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”. Pengenalan yang mereka terima dari peristiwa-peristiwa tersebut membuat mereka akhirnya dapat mencintai Tuhan, dengan cara takut akan Tuhan atau tunduk pada Tuhan (Yos. 24:14-24)
            Dari penjabaran di atas, kita mendapatkan pelajaran, yaitu:

1. Untuk mencintai Tuhan dibutuhkan pengenalan akan Tuhan
            Pengenalan akan Tuhan adalah inisiatif Allah, bukan manusia. Tuhan telah memperkenalkan diri-Nya melalui Firman-Nya, namun Tuhan juga memperkenalkan diri-Nya melalui pengalaman-pengalaman kita selama ini. Roma 11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!.” Ayat ini menjelaskan bahwa setiap peristiwa yang kita alami adalah dari Dia dan tujuannya adalah untuk kemuliaan Dia, berarti kita dapat melihat kemuliaan Allah dari setiap kejadian-kejadian yang kita alami, tetapi harus terlebih dahulu memiliki pemahaman dasar tentang Allah dari Alkitab, supaya pemahaman tersebut menjadi kaca mata kita untuk melihat Allah dalam setiap peristiwa-peristiwa yang kita alami, sehingga kita semakin mengenal Allah melalui peristiwa-peristiwa tersebut (Roma 8:28: “kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu ….” Efesus 1:11: “… yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”).

            Orang Israel memiliki pengalaman dengan Tuhan, sehingga mereka mengenal Tuhan, demikian juga kita. Kita memiliki pemahaman tentang Tuhan dari Firman-Nya dan semakin diperkuat melalui pengalaman-pengalaman yang dibuat-Nya untuk kita supaya kita dapat mengenal Tuhan lebih lagi melalui pengalaman kita dengan Tuhan. Namun itu semua butuh waktu, seperti orang Israel membutuhkan 40 tahun untuk dapat mengenal Tuhan. Berarti:

2. Untuk mengenal Tuhan dan akhirnya mencintai Tuhan membutuhkan waktu.
            Karena pengenalan akan Tuhan adalah inisiatif Allah, maka yang tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat kita mengenal Tuhan adalah hanya Tuhan. Tuhan mengetahui bahwa 40 tahunlah waktu yang pas buat mengubah orang Israel, sehingga mereka menjdi insaf dan mau mencintai Tuhan (Ul. 8: 2-6). Demikian juga dengan kita. Hanya Tuhan yang tahu berapa lama dibutuhkan waktu untuk membuat kita mengenal Allah dan akhirnya dengan kemauan kitalah (kehendak kita sendiri, tanpa paksaan) kita memilih untuk mencintai Tuhan.

            Tuhan menciptakaan kita memiliki kehendak bebas/kemampuan untuk memilih. Karena itulah Tuhan mau kita mencintai Dia adalah dari keputusan kita sendiri atau pilihan kita sendiri. Dengan inisiatif-Nya sendiri Tuhan memakai peristiwa-peristiwa (penyebab-penyebab) dalam kurun waktu yang telah ditentukan-Nya yang pada akhirnya mengantarkan kita dengan sadar dan tanpa paksaan memilih untuk mencintai Tuhan. Tetapi ada juga bagian kita, yaitu:

3. Untuk mengenal Tuhan dan akhirnya mencintai Tuhan membutuhkan ingatan kita untuk mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
            Musa menceritakan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi kepada seluruh umat Israel, dan mengajak mereka untuk mencintai Tuhan. Demikian juga dengan kita, mari kita kembali mengingat akan kebaikan-kebaikan Tuhan yang telah kita alami. Jika sampai sekarang kita masih hidup itu adalah kebaikan Tuhan. Dan kebaikan Tuhan yang terbesar adalah kita yang harusnya dibinasakan, tetapi telah diselamatkan melalui iman kita kepada Yesus ( iman adalah pemberian Allah melalui kelahiranbaru dan kelahiran baru adalah karya Allah[Ef 2:1-9, 1 Pet 1:3]). Dan iman kita tidak menjadi sia-sia, karena keselamatan kita pasti. Allah telah mengutus Anak untuk mendamaikan dosa-dosa kita, sehingga kita terbebas dari hukuman dosa (1 Yoh 4:10: “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” Roma 8:1 “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” 2Kor 5:21 “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”). Jadi, kebaikan Allah yang paling besar yang telah kita alami adalah kita telah dilahirbarukan-Nya, sehingga kita menjadi percaya pada-Nya dan memperoleh kepastian keselamatan atau masuk sorga (1 Pet 1: 3-5). Tetapi tentunya selain keselamatan yang Ia berikan kepada kita, kita semua juga sudah pernah mengalami kebaikan-kebaikan yang lainnya dari Tuhan (kita masing-masing bisa mengingatnya kembali), karena itulah mari kita mengingat ulang akan karya-karya-Nya dalam hidup kita dan itu akan membuat kita mau memilih mencintai Dia.

Penutup

            Martin Luther pernah menuliskan yaitu ada dua macam orang Kristen masuk sorga, yang pertama adalah masuk sorga dengan jalan mundur, karena dia melihat neraka maka ia menjahui nereka dengan berjalan mundur, dan akhirnya masuk sorga. Orang macam ini adalah orang yang selalu ditakut-takuti tentang neraka dahulu baru mau bertobat, tetapi orang Kristen yang kedua adalah orang Kristen yang berjalan maju, karena dia lihat ada Yesus yang dicintainya ada di sorga maka ia berjalan maju menuju sorga, pandangannya kedepan menatap sorga karena ada Yesus di Sorga.

            Seharusnyalah kita seperti yang kedua, mau melakukan semua peritah Allah dan mau berusaha menjahui dosa, karena kita mencintai Dia, dan kita mencintai Dia karena Dia terlebih dahulu mencintai kita. Dari mana kita tahu?, kita tahu dari Alkitab dan pengalaman-pengalaman bersama Dia yang kita ingat kembali. Mari ingat kembali akan perbuatan-perbutan tangan-Nya dan kembali mengambil langakah mencintai Tuhan dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap kekuatan kita. Amin….

SOLI DEO GLORIA
           
           

Komentar

  1. Namaku ivo yanti dan nast surat baptisku adalah ulangan 6 ayat 5

    BalasHapus
  2. Saya datang ke blog ini karena ada bacaan pengingat Bible You version saya, saya ulang ulangi makna Ulangan 6:5 tapi ternyata ada miss dari cara saya menghormati Tuhan, ternyata benar, saya mau berbuat sesuatu untuk Tuhan kalau membayangin neraka. Puji Tuhan ada harapan bahwa pada waktunya saya akan melayaniNya dengan rasa cinta.

    BalasHapus
  3. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

    Semoga bermanfaat.
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan