SEMUA SESUAI WAKTUNYA TUHAN
Kejadian 8:1-22
Pada ayat 1 dikatakan
bahwa Allah mengingat semua yang ada di dalam bahtera, karena itulah Allah
membuat air bah menjadi surut dan memberhentikan hujan, sehingga akhirnya semua
yang ada di bahtera dapat keluar dari bahtera dan kembali menikmati daratan,
setelah 370 hari mereka berada di dalam bahtera.
Kalimat “maka Allah
mengingat mereka” ini hanyalah ungkapan gaya bahasa Musa tentang sudah saatnya/waktunya
untuk mengeluarkan mereka yang di dalam bahtera. Allah bukanlah selama 370 hari
sedang melupakan mereka, dan setelah 370 hari barulah Allah mengingat mereka.
Allah tetap sedang dan terus mengingat mereka selama 370 hari, namun waktu yang
tepat menurut Allah untuk mengeluarkan mereka yang di bahtera adalah setelah
370 hari. Oleh karena itulah setelah 370 hari berfirmanlah Allah kepada Nuh:“Keluarlah
dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan istrimu serta anak-anakmu dan
istri anak-anakmu; segala binatang yang bersama-sama dengan engkau…”. Jadi,
“maka Allah mengingat mereka” adalah berbicara mengenai waktu yang Tuhan
kehendaki kapan mereka yang di bahtera keluar dari bahtera.
Dari pihak mereka yang ada
di bahtera, yang dipimpin oleh Nuh pun tidak mengambil keputusan dengan kemauan
mereka sendiri, mereka tetap tunduk kepada kehendak Allah, tunduk kepada apa
yang baik menurut Tuhan. Berdasarkan cara yang Nuh perbuat untuk mengetahui
apakah daratan sudah kering dan juga berdasarkan pengamatan Nuh setelah Nuh
membuka tutup bahtera dan melihat-lihat, maka seharusnya semua yang ada di
bahtera dapat keluar dari bahtera, karena bumi telah kering (ayt 6-14), tetapi
Nuh dan semua seisi bahtera tetap menantikan waktunya Tuhan, tetap tunduk
kepada apa yang baik menurut Tuhan. Setelah Allah berfirman kepada Nuh untuk
keluar dari bahtera – Nuh dan semua yang ada di bahtera (ayt 15-17), maka Nuh
beserta semua yang ada di bahtera keluar dari bahtera. “LALU keluarlah Nuh…”
(ayt 18-19)
Begitu juga dengan kehidupan
yang kita alami. Tidak ada peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi pada
hidup kita di luar dari pengendalian-Nya atau di luar jangkauan kekuasaan-Nya,
semua ada dalam kuasa-Nya. Karena itu apa pun yang sedang kita alami,
percayalah ada waktu-Nya Tuhan akan menolong kita, ada waktunya Tuhan untuk
memulihkan keadaan kita, ada waktunya Tuhan untuk menyadarkan kita “kenapa
begini?”.
Selama menantikan waktunya
Tuhan tersebut, marilah nantikan dengan hidup mentaati apa yang Tuhan
perintahkan, seperti Nuh dan semua yang di bahtera selama menantikan waktunya
Tuhan tersebut, mereka tetap menantikan dengan taat kepada Tuhan, mereka tidak
berontak, mereka tidak mengeluh, mereka tidak bertikai satu sama lain, mereka
tidak memakan satu sama lain, dan mereka tidak keluar dari bahtera sebelum
mendengar firman Tuhan. Demikian juga dengan kita, nantikanlah waktunya Tuhan
dengan selalu mentaati firman Tuhan.
“IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA” (Pkh. 3:11) – RGG –
Komentar
Posting Komentar