Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Fokuslah Pada-Nya

Fokuslah Pada Janji-Nya dan Pada-Nya Hagai 2:1-10 Pendahuluan Saat saya duduk-duduk santai di teras rumah, dan sambil memandangi rumah-rumah tetangga, maka seluruh indra saya tidak merasakan pergerakan bumi, bumi terasa tenang, dan diam. Tetapi di luar jangkauan indra saya, ternyata bumi ini tidaklah diam, bumi ini bergerak berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 Km/jam, dan terus bergerak berjalan memutari Matahari dengan kecepatan 107.000 Km/jam, sungguh sangat cepat sekali, 85 kali lebih cepat dari pesawat supersonic. Seringkali kita memfokuskan diri kepada apa yang ditangkap atau dirasakan atau dialami oleh indra kita. Tetapi bukanlah apa yang dialami oleh indra kita yang adalah kenyataan, justru ada diluar jangkauan indra kitalah kenyataan itu, yaitu TUHAN, Dialah yang terus bergerak dan terus menggerakkan seluruh alam semesta ini bahkan Dialah yang mengatur segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Indra kita tidak bisa menjangkau-Nya.  De

YESUS ADALAH YHWH

Gambar
  Yesus Adalah YHWH/Yahweh   Keluaran 3:14, nama Allah adalah “AKU ADALAH AKU” Pada ayat 15 dan 16 disebut disebut nama:   YHWH (TUHAN) Jadi Allah memperkenalkan Diri-Nya kepada Musa dengan nama YHWH (AKU ADALAH AKU, dalam bahasa Yunani: “egō eimi” ) Kata YHWH (diterjemahkan dalam bahasa indonesia: “ TUHAN” ) disebut 6800 kali di perjanjian lama   BEBERAPA PENDAPAT: 1) Yesus dan Yahweh itu berbeda, karena Yahweh itu Bapa sedangkan Yesus adalah Anak Allah. Tiga pembagian waktu. PL waktu Bapa, PB waktu Yesus, setelah itu waktu Roh Kudus 2) Yesus bukan Yahweh, karena yang Allah adalah Yahweh, sedangkan Yesus adalah allah kecil, Yesus diatas semua ciptaan, namun Yesus juga merupakan ciptaan   MENURUT BEBERAPA BUKTI DARI ALKITAB: 1) Ada  tulisan di Perjanjian Lama yang dituliskan YHWH/Yahweh, namun di Perjanjian Baru ditulis bahwa itu adalah Yesus:   A. Di dalam Perjanjian Lama, yang memimpin orang israel di padang gurun adalah YHWH, namun di Perjanjian Baru dikata

Konsep Menentukan Tindakan

Sebuah Tindakan Tidaklah Bebas   Saya pernah menonton film Joker yang diperankan Joaquin Phoenix. Joker yang sebelumnya bernama Arthur. Arthur adalah seorang pemuda yang sangat menyayangi ibunya dan merupakan orang yang ramah terhadap teman-temannya, dan pekerjaannya adalah komedian badut. Namun karena banyaknya kejahatan-kejahatan yang diterimanya dari teman-temannya, dari lingkungannya dan bahkan sejak masa kecil ia menerima kejahatan yang   dialami dari ibunya sendiri, maka Arthur memiliki konsep yang baru tentang kejahatan, kejahatan itu tergantung perspektif seseorang dan Arthur memiliki konsep bahwa kejahatan itu adalah joke/lelucuan/bercandaan, karena itulah ia melakukan kejahatan demi kejahatan dan setelah melakukan kejahatan dia tertawa puas, karena kejahatan adalah joke. Karena itulah ia menamakan dirinya “Joker” yang artinya pelawak.   Konsep seseorang adalah penentu dia menilai/memandang sesuatu (Perspekstif), dan cara dia menilai sesuatu menentukan tidakannya. Sese

Kristen Ortodoks dan Kristen Ortodoks Timur

  Kristen Ortodoks dan Kristen Ortodoks Timur   Beberapa orang masih bingung membedakan Kristen Ortodoks dan Kristen Ortodoks Timur. Bahkan beberapa orang menganggap Kristen ortodoks dan Kristen ortodoks timur sama saja.   Kata ortodoks sendiri dari bahasa Yunani: Orthos (benar) dan doxa (ajaran), jadi artinya ajaran yang benar. Jadi maksud Kristen ortodoks adalah orang-orang Kristen yang berpegang pada pengajaran yang benar, yaitu pengajaran yang berdasarkan Alkitab, dan juga ajaran-ajaran yang telah dirumuskan oleh bapa-bapa gereja di konsili-konsili (Konsili Nicea , Konsili Konstantinopel, Konsili Chalcedon), yaitu PENGAKUAN IMAN RASULI.   Berdasarkan pengertian ortodoks maka semua orang Kristen yang berpegang pada pengajaran Firman Tuhan dan Pengakuan Iman Rasuli adalah Kristen Ortodoks.   Pada abad ke 4, tahun tiga ratusan, Kaisar Theodosius membagi dua wilayah kekaisaran Romawi. Romawi Barat dengan ibu kota Roma dan Romawi Timur dengan ibu kota Konstantinopel (Ist

JANGAN TAKUT

Jangan Takut Yesus Adalah Allah Markus 4:35-41 Fokus kita pada ayat 41 “Mereka menjadi sangat takut   dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Siapa gerangan orang ini, sehiungga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Pendahuluan Kalau kita melihat hal yang tidak biasa dilakukan oleh seseorang kita pasti akan heran dan kagum oleh orang tersebut “kok bisa ya”, seperti Sy Perlis, seorang kakek yang berumur 91 tahun dapat mengangkat beban 187, 2 Kg dan memecahkan rekor dunia angkat besi untuk peserta berumur 90 tahun. Dan juga seperti Angelina Bella anak kecil 4 tahun berasal dari Moskow dapat menguasai 7 bahasa dengan baik: inggris, prancis, mandarin, spanyol, jerman, Arab dan Rusia Tetapi pada ayat 41 para murid ini sangat ketakutan, memang di Matius 8:27 dikatakan bahwa mereka heran sedangkan di Lukas 8:25 dikatakan bahwa para murid takut dan heran. Namun ketiga injil ini adalah injil Sinoptik, injil yang harus dilihat secara bersamaan, jadi dapat disimpulkan adalah

Tuhan Yesus Memberitahu Identitas Kita: "Garam Dunia"

Peran Orang Percaya   Sebagai Garam Dunia Matius 5:13-16 Pada kesempatan ini saya akan lebih fokus pada ayat 13: kamu adalah garam dunia. Pada ayat ke 13, tidak dikatakan kamu harus menjadi garam dunia, kalau dikatakan kamu harus menjadi garam dunia, berarti kita bukan garam dunia tetapi kita harus berubah menjadi garam dunia. Namun pada ayat 13 dikatakan kamu adalah garam dunia, berarti kita sudah sebagai garam dunia, dan tidak perlu lagi dikatakan menjadi garam. Jadi Identitas kita adalah garam dunia. Kenapa kita dikatakan Tuhan Yesus adalah garam dunia, apa karena keringat kita asin seperti garam, iya bapak ibu sekalian keringat kita memang mengandung banyak Natrium, Natrium itu adalah garam. Tetapi tentunya bukan itu yang dimaksud Tuhan Yesus. Mari kita perhatikan terlebih dahulu siapa pendengar pertama dari kotbah Tuhan Yesus dan keadaan pendengar: Siapa pendengarnya Mari kita lihat pasal 4:25 dan pasal 5:1-2 4:25 “Maka orang banyak berbondong-bondo

Yesus mengajarkan: "Menjadi seperti anak-anak""

Menjadi Seperti anak-anak kecil Matius 19:13-15 Pendahuluan Pada zaman Tuhan Yesus anak-anak tidak diperhitungkan, karena dalam budaya orang yahudi berdasarkan hukum Taurat, umur di atas 20 tahun baru diperhitungkan keberadaan mereka (bil 1, 16) karena itulah saat Tuhan yesus memberi makan dari lima roti dan dua ikan, yang makan adalah lima ribu laki2, tidak termasuk perempuan dan anak-anak (mat 14:21). Anak-anak tidak dihitung. Ini bukan karena anak-anak makannya gak banyak ya…, tapi itu karena sudah budaya. Budaya seperti itulah yang membuat para murid berpikir bahwa Tuhan Yesus urusannya adalah untuk orang-orng dewasa bukan ngurusi anak-anak, apalagi anak—anak ini adalah batita dan balita. Oleh karena itulah para murid melarang orang tua yang membawa anak-anaknya kepada Tuhan yesus. Namun, justru ini menjadi kesempatan Tuhan yesus untuk menasehati atau mengajari para murid dan juga kepada kita sekarang, yaitu kita harus seperti anak-anak kecil (batita). Apa yang Tuha

Kita Adalah Peniru-peniru Allah

Menjadi Peniru-peniru Allah Efesus 5:1-11 Pendahuluan Kebanyakan, anak-anak itu meniru orang tuanya, jadi kita bisa tahu kebiasaan orang tuanya dirumah dari prilaku anaknya. Karena itulah ada pribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonya. Saya waktu masih sd, saya pergi ke sekolah jalan kaki, kira-kira ada dua kilo lebih jaraknya antara rumah dan sekolah, sewaktu saya berjalan kaki, saya berjalan dengan cepat, sambil bersuara menirukan suara bis, kenapa saya lakukan itu, karena bapak saya kerjanya supir bus luar kota, entah kenapa, saya senang dnegan pekerjaan bapak saya, mungkin karena anak mengidolakan orang tuanya, sehingga meniru orang tuanya. Saya juga teringat sewaktu Mishael kira-kira 3 tahun, sewaktu saya ajak dia kepameran buku, dia senang sekalali, dan buka-buka buku-buku yang dipamerkan, mungkin dikarenakan ia sering melihat bapaknya suka baca buku. Sebenarnya Paulus dalam suratnya ini juga bertujuan demikian, mengajak jemaat untuk menirukan Bapaknya, yaitu

Menjadikan Kita Seperti Yesus Itu Tujuan-Nya

Mendatangkan Kebaikan Roma 8:28-30: Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Ayt 28) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Ayt 29) Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Ayt 30) Kalimat " mendatangkan kebaikan " di ayat 28 mungkin beberapa orang berpikir mengenai keadaan yang sebelumnya kurang baik namun pada akhirnya keadaan yang kurang baik itu akan menghasilkan keadaan yang baik. Seperti seorang gadis diputusin dari pacarnya dan merasa sedih sekali, namun beberapa hari kemudian ada berita

Yesus Allah yang tidak menjadi manusia adalah roh antikristus

Yesus Allah yang telah menjadi manusia vs roh Antikristus Pada akhir abad pertama, yaitu pada zaman rasul Yohanes menuliskan Injilnya dan suratnya kepada jemaat, ada pengajaran sesat yang masuk ke dalam gereja, bahkan membuat jemaat menjadi bingung atas kepercayaan yang selama ini mereka pegang. Pengajaran sesat itu mengajarkan bahwa Yesus itu adalah Allah, namun Ia tidak pernah benar-benar menjadi manusia, Dia hanya menyerupai manusia. Pengajaran sesat ini disebut kaum Gnostik. Kaum Gnostik memiliki pemahaman yang dibangun dari pemikiran Mesir dan filsafat Yunani (Plato), yang mempercayai bahwa dunia rohani (yang tidak nampak) adalah dunia yang baik, sedang dunia materi (yang nampak) adalah dunia yang jahat dan hina. Oleh karena itu kaum Gnostik berpendapat bahwa Yesus  adalah Allah yang Maha Tinggi, maka tidak akan mungkin Dia menjadi manusia sejati, karena dunia rohani tidak akan mungkin bersentuhan dengan dunia materi. Yesus hanya menyerupai manusia  atau Yesus menjadi manusi

Tiang awan tiang api dan Yesus

Tiang awan tiang api dan Yesus Agama Kristen dan Agama Yahudi adalah agama yang imannya berdasarkan peristiwa  Allah melawat umat-Nya atau terjadi perjumpaan antara Allah dengan manusia (Umat-Nya) di dalam sejarah. Jika fakta sejarah tersebut dikatakan mitos, maka runtuhlah iman percaya ke dua agama tersebut. Agama Yahudi, iman mereka berdasarkan peristiwa  dimana Allah melawat umat-Nya yang telah diperbudak selama 400 an tahun di Mesir dengan 10 tulah dan tinggal diantara umat-Nya dengan penampakan kemuliaan-Nya, yaitu tiang awan dan tiang api. Demikian kekristenan, berdiri atas dasar bukti di dalam sejarah, yaitu Allah melawat umat-Nya dengan menjadi manusia dan diam diantara umat-Nya, Dialah Yesus. Dan dalam kedua peristiwa tersebut tiang awan tiang api dan Yesus memiliki kesamaan tujuan. Allah memperkenalkan diri-Nya kepada umat-Nya dengan mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya di depan mata orang Israel dan melalui firman-Nya yang diterima oleh Musa dan  menyelamatkan mereka da

Bunuh Diri Berdasarkan Iman Kristen

BUNUH DIRI (berdasarkan Alkitab) Bunuh diri itu dosa atau tidak? => Hukum Taurat yang keenam “Jangan membunuh” (Kel. 20:13). => Kejadian 9:6 hukuman bagi manusia yang membunuh manusia, yaitu hukuman mati. => Dan yang berhak atas kematian seseorang itu adalah Allah ( Mazmur 31:15; Ayub 1:21). Jadi, bunuh diri adalah dosa, karena telah melakukan tindakan membunuh manusia yaitu diri sendiri dan bahkan bertindak menjadi Allah dalam mengambil kehidupan  manusia (dirinya sendiri) Bunuh diri masuk sorga atau neraka? Alkitab tidak mengatakan secara jelas bagaimana nasib mereka yang bunuh diri, Alkitab hanya mengajarkan bunuh diri adalah dosa. Namun Alkitab menceritakan ada beberapa tokoh yang bunuh diri dan hendak bunuh diri. Dari cerita-cerita tersebut kita dapat menemukan jawaban Alkitab mengenai nasib mereka yang bunuh diri, surga atau neraka. Tokoh-tokoh Alkitab yang bunuh diri, yaitu Abimelekh (Hakim2 9:54), Saul (1 Samuel 31:4), Pembawa senjata Saul (1 Sam 31:4), A