Fokuslah Pada-Nya
Fokuslah Pada Janji-Nya dan Pada-Nya
Hagai 2:1-10
Pendahuluan
Saat saya duduk-duduk santai di teras rumah, dan sambil memandangi rumah-rumah tetangga, maka seluruh indra saya tidak merasakan pergerakan bumi, bumi terasa tenang, dan diam. Tetapi di luar jangkauan indra saya, ternyata bumi ini tidaklah diam, bumi ini bergerak berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 Km/jam, dan terus bergerak berjalan memutari Matahari dengan kecepatan 107.000 Km/jam, sungguh sangat cepat sekali, 85 kali lebih cepat dari pesawat supersonic.
Seringkali kita memfokuskan diri kepada apa yang ditangkap atau dirasakan atau dialami oleh indra kita. Tetapi bukanlah apa yang dialami oleh indra kita yang adalah kenyataan, justru ada diluar jangkauan indra kitalah kenyataan itu, yaitu TUHAN, Dialah yang terus bergerak dan terus menggerakkan seluruh alam semesta ini bahkan Dialah yang mengatur segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Indra kita tidak bisa menjangkau-Nya.
Demikian pada ayat bacaan kita Hagai 2:1-10. Pada saat itu umat Tuhan memfokuskan diri pada keadaan mereka yang sedang mereka alami. Mereka melihat bahwa mereka sedang mengalmi ekonomi sulit dan mereka juga melihat bahwa Bait Allah yang mereka bangun sangat-sangat jauh sekali perbandingannya dengan Bait Allah yang dibangun Salomo. Inilah yang membuat nabi Hagai berkata “Bukankah keadaanya di matamu seperti tidak ada artinya?” (ayt 4) – karena memang keadaan merekalah yang tidak memungkinkan membangun Bait Allah seperti pada zaman Salomo.
Namun Nabi Hagai mengarahkan umat Tuhan memfokuskan pada janji Tuhan yang disampaikannya, bukan pada keadaan yang sedang mereka alami.
Firman yang disampaikan nabi Hagai ada dua hal, yaitu janji Tuhan dan kesanggupan Tuhan yang berjanji.
Janji Tuhan:
1. TUHAN selalu menyertai umat-Nya (ayt 5)
2. TUHAN selalu berada di antara umat-Nya (Ayt 6)
3. TUHAN akan mencukupi kebutuhan umat-Nya (Ayt 7-10)
Apakah Tuhan yang berjanji tersebut sanggup memenuhi janji-Nya? tentu Tuhan sanggup, karena itulah saat nabi Hagai menyampaikan janji Tuhan, dia juga menyampaikan siapa Tuhan yang berjanji tersebut.
Tuhan yang berjanji adalah Tuhan yang sanggup, karena:
1. Tuhan adalah penguasa atas alam semesta, sehingga tidak ada yang sanggup menghalangi-Nya dan menggagalkan-Nya (ayt 5)
2. Tuhan telah sanggup menepati janji-Nya di masa lalu, maka Dia juga sanggup menepati janji-Nya di masa sekarang dan di masa yang akan datang (ayt 6)
3. Tuhan pemilik dari segala sesuatu, dan segala sesuatu adalah dari Dia, maka Dia sanggup mendatangkan berkat kepada umat-Nya – entah dari mana, dari siapa dan bagaimana – untuk mencukupi kebutuhan umat-Nya. (7-10)
Berdasarkan Firman Tuhan tersebutlah, maka saat kita fokus kepada janji-Nya dan kepada yang berjanji, yaitu TUHAN, maka seharusnya hati kita menjadi kuat pada saat kita menghadapi setiap keadaan kita, walau pun saat ini indra kita masih melihat, mendengar, dan merasakan keadaan yang belum berubah.
“Kekuatan hati kita bukanlah ditentukan oleh pengalaman indra kita, tetapi oleh iman kita kepada Dia melalui Firman-Nya, Tuhan atas alam semesta”. – RGG –
Jombang, 19 Nov 2020
Ev. Ranja G. Ginting
Komentar
Posting Komentar