Renungan Hakim-hakim 17 (manusia lebih memilih berdosa)

 

Renungan  Hakim-hakim 17

Saat manusia dibebaskan untuk menentukan sendiri apa yang baik, maka yang ada pelanggaran terhadap firman Tuhan.

Pada ayat 6 ada keterangan bagaimana orang Israel hidup pada saat itu “Setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri”

Hasil dari setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri,  yaitu akan menjadi seperti Mikha, ibunya dan seorang orang Lewi

Mikha mencuri uang ibunya sendiri sebanyak 1.100 uang perak, jumlah yang sangat banyak sekali (10 uang perak dapat mencukupi kebutuhan satu orang dalam setahun; 17:10), namun ia tidak merasa bersalah saat ia mengembalikan ke ibunya, dan tidak melakukan seperti yang hukum Tuhan perintahkan, yaitu pencuri harus mengembalikan 2 kali lipat (Keluaran 22:4,7).

Dan ibunya Mikha, sebagai orang tua yang memiliki tugas untuk mengingatkan anak-anaknya tetap mengasihi Tuhan (Ulangan 6:1-9), justru menyuruh anaknya membuat patung yang mewakili rupa Tuhan. Ini merupakan pelanggaran terhadap 10 hukum perintah Allah yang ke 2.

Mikha bukannya menolak keinginan ibunya, justru Mikha membuat kuil bagi patung tersebut, dan juga membuat baju efot (baju untuk iman besar, imam keturunan langsung dari Harun, Kel. 28), setelah itu mengangkat anaknya sendiri sebagai imam. Mikha membuat agama bagi dirinya sendiri, bahkan Mikha bertindak sebagai Tuhan. (seperti TUHAN dengan Musa).

Seorang orang Lewi yang datang ke rumah Mikha bukannya menegur tindakannya Mikha, justru mau menjadi imam dari agamanya Mikha, dikarenakan tergiur dengan upah yang disepakati Mikha dan dirinya.

Dari sini saya belajar, bahwa keinginan manusia hanyalah dosa semata, dan manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itulah saat manusia diberikan kebebasan, maka manusia bukan memilih hidup mentaati Allah, justru manusia memilih untuk menolak Allah.

Manusia membutuhkan anugerah Allah.

Ev. Ranja Ginta Ginting, S.Th.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan