Ingatlah Penciptamu. Pengkotbah 11:9-12:14
Ingatlah Penciptamu
Pengkotbah 11:9-12:14
Pendahuluan
Setiap orang menikmati hidup dengan cara yang berbeda-beda.
Ada yang menikmati hidup saat dia bekerja, kalau berhenti bekerja justru dia
merasa ada yang kurang hidup ini. Ada yang menikmati hidup saat dia bisa
membuat sesuatu yang baik kepada orang lain, sehingga dipikirannya siapa ya
hari ini yang akan saya tolong, ada orang yang menikmati hidup dengan
jalan-jalan, sehingga ia tidak tinggal di rumah tetapi tinggal di mobil home.
Seperti sepasang suami istri Yana dan Tedi orang Jakarta
melakukan tur keliling Asia – Eropa pada tahun 2017 dngan menggunakan toyota
Fortuner, mereka sangat menikmati saat melakukan perjalanan tersebut, mungkin
kita bisa berkata ya, kurang kerjaan ya, cape-capein badan, tetapi mereka
menikmati..
Jadi setiap orang punya cara masing-masing menikmati hidup,
namun
Pengkotbah berkata
Ingatlah akan
Penciptamu
Kenapa ya kita harus mengingat pencipta kita?
1.. Karena Kehidupan kita ini ada hukum yang harus kita penuhi.
Ayat 9 Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah
akan membawa engkau ke pengadilan.
Kehidupan kita ini sebenarnya tidak pernah terlepas dari pada
hukum. Ada dua hukum: yaitu hukum Alam dan Hukum Moral.
Hukum Alam itu seperti hukum gravitasi bumi, kita tidak bisa
melawan, dan kalau kita melawan maka kita langsung mendapatkan akibatnya.
Contoh kalau kita melompat dari gedung lantai tiga, maka kita langsung jatuh
dan meninggal, tidak bisa ditawar-tawar.
Dan juga hukum biologis, yang lahir pasti kelak mejadi tua
dan akhirnya mati, mau dilawan bagaimana pun juga dengan oprasi plastik dan
sebagainya.. ya tubuh pasti akan terus merosot dan akhir mati.
Namun ada hukum yang lain selain hukum Alam, yaitu hukum
moral: hukum moral semua manusia memilikinya, hukum moral itu adalah baik dan
jahat, benar dan salah.
Saya pernah melihat ada anak yang bertengkar karena saat
dibagi permen, yang satu hanya mendapat satu dan yang lainnya mendapat dua.
Akhirnya dua anak ini bertengkar, kok dia dua aku hanya satu, ini berarti benar
itu adalah kalau dia dua permen maka aku harus dua permen. Siapa yang mengajri
mereka seperti itu, tidak ada, itu karena hukum moral tersebut ada di dalam
setiap manusia.
Tetapi hukum moral ini kalau kita lawan, maka akibatnya tidak
langsung kita alami seperti hukum Alam. Karena itulah banyak kita akhirnya
begitu mudah melawan hukum Moral..
Namun, diakui atau tidak diakui, sadar atau tidak disadari,
Ada Pencipta, yang akan mengadili semua manusia berdasarkan hukum moral
tersebut, yang ditanamkan Tuhan disetiap hati manusia, memang tidaklah secara
langsung saat ini, tetapi kelak nanti kita semua akan diadili Allah.
Karena itulah kita mengingat pencipta kita, sehingga kita
tidak sesuka hati kita mau buat apa, ingat ada pencipta yang selalu
memperhatikan kita, dan yang akan membawa kita ke pengadilan.
Memang hidup ini harus kita nikmati, karena hidup ini adalah
pemberian dari Allah, Sang Pencipta, namun hidup ini harus kita kelola sesuai
dengan hukumnya Pencipta kita.
Seperti orang suka kerja, boleh menikmati kerja, bahkan itu
yang baik, dapat menikmati pekerjaan, tetapi harus ada sabat dalam satu minggu,
itulah hukumnya Allah, tidak bisa kerja terus.. hari sabat ditiadakan.
Kita suka berbisnis, dan menikmatinya, boleh itu tidak salah, namun tidak boleh berbohong, hanya karena supaya bisnisnya laku keras.
Kita boleh memiliki kekayaan, dan menikmatinya, karena itu
semua diberikan oleh Allah untuk kita nikmati, namun kita harus kelola dengan
hukumnya Allah, bantu orang lain dengan kekayaan kita, jangan seperti orang
kaya dan lazarus orang miskin di Lukas 16. Ada lazarus orang miskin yang
dikrubungi anjing dan makan menunggu remah-remah yang jatuh, namun si orang
kaya tidak peduli sama sekali, bagaimana akhir cerita ini.. kita semua tentunya
sudah tahu..
Karena itulah pada 12:13-14 pengkotbah menyimpulkan
“Akhir kata dari segala
yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-peritah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah
akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu
yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.”
2. Karena Hidup ini harus memuliakan Allah, Sang Pencipta
12:1 Ingatlah akan penciptamu..
Pencipta, maka ada yang dicipta, maka saat kita disuruh untuk
ingalah akan penciptamu, ini berarti kita harus ingat bahwa kita adalah
ciptaan, dan ada yang menciptakan kita.
Pada umumnya seorang membuat sesuatu itu ada tujuannya.
Alexander Graham Bell membuat telpon tujuannya supaya orang dapat berkomunikasi
jarak jauh.
Tomas Alfa Edison, membuat lampu tujuannya supaya ada terang
di malam hari.
Willian Murdock membuat kreta api tujuan supaya ada alat
trasportasi darat yang dapat mengangkut orang banyak..
Demikian Allah Sang Pencipta kita, Dia menciptakan kita ada
tujuannya, apa itu
Pengkotbah 12:13 “Akhir
kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-peritah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Kita diciptakan untuk Takut akan Allah dan berpegang pada
perintah-perintah-Nya
Kalau kita melihat ayat 1-8, maka hidup itu akan semakin
merosot, muda dan akan terus menjadi tua dan akhirnya mati, dan diakhir ayat 8 dikatakan “segala sesuatu
adalah sia-sia” ya segala sesuatu adalah sia-sia, kalau kita lupa untuk apa
kita dicipta, dan kalau kita lupa ada pencipta yang menciptakan kita dengan
tujuan supaya kita takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya
Jadi, kita harus ingat kepada pencipta kita, untuk apa kita
diciptakan.. karena itulah saat kita melakukan sesuatu tidak sesuai dengan
tujuan sang pencipta, maka hidup kita sia-sia, hidup hanya untuk menuju
kematian, dan tidak berarti.
Arti kita, adalah siapa kita diciptakan oleh sang Pencipta, kita diciptakan
untuk takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya itulah arti kita.
Mumpung kita masih hidup, dan masih ada tenaga, dan sehat,
mari kita gunakan hidup kita, tenaga kita, kesehatan kita, kemampuan kita,
untuk melakukukan segala apa yang diperitahkan Tuhan, maka hidup kita akan
mempermuliakan Dia, dan hidup kita menjadi berarti dan tidak sia-sia.
Kembali lagi kepada
ayat 13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan
berpegang pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang”
Komentar
Posting Komentar