Renungan dari Ulangan 6
Menjaga diri
dan Mewariskan serta menjaga iman generasi selanjutnya
Ulangan 6
Pendahuluan.
Setelah
pasal 6 di pasal 7 dengan judul perikop sikap terhadap penduduk Kanaan, dan
juga pada ayat 10-15 bagaimana sikap mereka kepada Tuhan saat mereka masuk tanah
Kanaan. jadi bisa dikatakan bahwa pasal 5 adalah perintah TUHAN, dan pasal 6
adalah perintah untuk hukum ini terus dilakukan sampai seterusnya “seumur hidup
engkau” supaya saat mereka masuk Kanaan mereka tetap memegang perintah
tersebut.
Tetapi ada permasalahan,
yaitu mereka akan berada di Kanaan, di mana disana mereka akan bertemu dengan
orang-orang Kanaan yang tidak percaya Tuhan, yang kemungkinan besar dapat
membuat mereka meninggalkan Tuhan, mungkin generasi yang berumur 20 tahun ke
atas yang dihitung di padang gurun (Bilangan 26) dan anak-anak mereka yang
lahir dipadang gurun (mereka yang tidak dihitung dipadang gurun karena belum
berumur 20 tahun, bandingkan dengan Bil. 32:25-27) tidak mungkin meninggalkan
Tuhan, karena mereka sudah melihat dan mengalami secara langsung ke Maha
Kuasaan TUHAN selama dipadang gurun, namun bagaimana dengan generasi ketiga,
generasi yang akan lahir dan tinggal dan besar di Kanaan. (lihat Hakim.
2:7-11).
Karena
itulah pasal 6 adalah perintah untuk mewariskan dan menjaga iman paragenerasi
selanjutnya
Ayat
kuncinya 2 “Supaya seumur hidup engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN” ada kata engkau dan anak cucumu. Umumnya
terjemahan versi bahasa inggris itu menuliskan, kamu, anakmu dan anak dari
anakmu “so that you, your children and their children” (6:2 NIV), “you and your son and your
son's son,” ( 6:2 RSV)
Dan kata seumur hidupmu bukan hanya
menunjuk kepada kata “kamu” tetapi juga kepada anak dan cucumu,seperti NIV
menuliskan“so that you, your children and their children after them may fear
the LORD your God as long as you live by keeping all his decrees and commands
that I give you (Deu 6:2 NIV), dan bukan NIV saja, kebanyakan versi
bahasa Inggris menuliskan hal sama. Ini berarti tujuan perintah tersebut adalah
supaya orang tua dan anak serta cucu sepanjang hidup mereka, mereka takut akan
TUHAN, dan berpegang pada segala
ketetapan dan perintah-Nya
Mengapa tiga generasi?.
Kemungkinan hidup orang pada saat itu adalah
umurnya sampai dapat melihat generasi ke tiga atau cucu. Jadi tanggung jawab
mewariskan iman bukan hanya terletak pada orang tua ke anak, namun juga dimulai
dari kakek dan nenek. Jadi kakek dan nenek mewariskan iman ke anak mereka, dan
kakek dan nenek dan papa dan mama mewariskan iman mereka besama-sama ke cucu
dan ke anak mereka dan juga bersama-sama menjaganya.
Ada beberapa contoh di Alkitab seperti
Abraham, Ishak dan Esau, Yakub mereka pernah mengalami masa tinggal bersama.
Pada saat Abraham berumur 160 tahun, Abraham memiliki cucu Esau dan Yakub, dan
Abraham mati saat berumur 175 tahun, ini berarti selama 15 tahun Abraham
tinggal bersama di Memre (Kej 35:7) (Abraham
berumur 100 thn [Kej 21:5], Ishak lahir, saat Esau dan Yakub dilahirkan Ishak
berumur 60 thn [Kej 25:26], berarti umur Abraham saat Esau dan Yakub dilahirkan
adalah 160 tahun, dan Abraham mati saat berumur 175 tahun [Kej 25:7, ini
berarti Abraham melihat cucunya atau bersama dengan cucunya selama 15 tahun).
Seperti Yusuf juga, dimana Yusuf dapat melihat cucunya bahkan dapat melihat
cicitnya (Kej 50:23).Demikian juga seperti Timotius, neneknya Louis dan ibunya
Eunike (2 Tim 1:5).
Demikian juga pada hari ini, umumnya
umur orang itu sampai dapat melihat cucu. Nah, karena itu tanggung jawab untuk
menjaga iman bukan hanya orang tua, tetapi juga tanggung jawab kakek nenek
kepada cucu.
Karena itulah jikalau kakek nenek
tidak bisa mewariskan apa lagi tidak menjaga iman ke anaknya, karena dia
meninggal Tuhan, maka otomatis cucunya akan meninggalkan Tuhan, dan akibatnya
anak dari cucunya pun tidak mengenal Tuhan, karena itulah hukuman bagi mereka
yang meninggalkan Tuhan sampai keturunan ketiga dan keemapat (Kel 20:5, 34:7,
Bil 14:18), namun jika kakek dan nenek dan orang tua dapat meneruskan iman dan
menjaga iman dari cucu mereka dan anak mereka, maka generasi ke empat otomatis
tidak meninggalkan Tuhan.
Bagaimana melakukannya
1. kakek dan nenek serta orang tua
harus setia melakukan perintah Tuhan (ayt 3), ini berarti keteladanan hidup.
Namun, tentunya kesetian ini berdasarkan kasih kepada TUHAN (ayt 4-5), bukan
kepada yang lain, walau pun sebenarnya ada janji jika mereka tetap setia.
2. Menyimpan perintah-perintah Tuhan
di hati (kebanyakan terjemahan bahasa Inggris menuliskan “ada dihati” (be on
your heart), setelah itu titik bukan koma.
Kenapa hati, kenapa bukan pikiran,
atau perasaan? Karena pemahaman Perjanjian Lama atau orang Israel pada saat
itu, hati adalah sumber seluruh tindakan, atau inti dari kehidupan manusia.
Karena itulah di dalam Pentateukh kita menemukan contoh dimana hati adalah
sumber dari tindakan. Pohon pengetahuan menarik hati, maka Hawa memakannya,
Kain hatinya panas, maka membunuh Habil,orang-orang pada zaman Nuh dimana
hatinya selalu membuahkan kejahatan, maka kejahatan semata yang mereka perbuat,
Yakub hatinya panas, maka ia bertengkar dengan Laban, Firaun dikeraskan
hatinya, maka ia tidak membiarkan orang Israel keluar dari Mesir dan masih
banyak lagi.
Jadi maksudnya perintah-perintah
dari Tuhan yang telah disebutkan di pasal 5, haruslah yang menjadi penentu dari
setiap tindakan mereka, atau tindakan mereka berasal dari hati yang telah
dipenuhi dengan perintah Tuhan.
Kenapa titik dan bukan koma. Ini
menunjukkan ayat 4-6 adalah penentu . Jadi, Saat ada kasih kepada Tuhan dan ada
perintah Tuhan di hati, maka dengan sendirinya ada hasrat untuk melakukannya
dan sekaligus ada kerinduan untuk mewariskan dan menjaga iman generasi
berikutnya. Oleh karena itu yang ke tiga adalah
3. Saat mereka sedang melakukan
perintah Tuhan dengan setia mereka sekaligus mengajarkannya kepada generasi selanjutnya dan
menjaganya, baik melalui selalu membicarakannya kepada anak-anak, baik melalui
keteladanan hidup orang tua yang dilihat oleh anak-anak, baik juga melalui dijadikannya
perintah-perintah Tuhan sebagai prinsip bagi diri sendiri dan juga bagi anggota
keluarga dirumah(7-9). Ini merupkan ketegasan.
4. Mengarahkan anak melakukan
perintah Tuhan, karena mengasihi Tuhan, namun juga tetap memberitahu
janji-janji-Nya saat setia melakukan perintah-perintah Tuhan.
Dan ini juga bukan hanya berbicara tugas kakek dan nenek dan orang tua kepada generasi selanjutnya, tetapi ini juga tugas bagi semua orang yang lebih dulu memiliki iman kepada Tuhan. Generasi ayng 20 tahun ke atas dan yang lahir di padang gurun adalah generasi yang lebih dulu memiliki iman kepada TUHAN, maka tugas merekalah yang mewariskan dan menjaga iman generasi selanjutnya.
Penutup
Pada zaman sekarang banyak orang-orang muda Kristen begitu mudah meninggalkan iman mereka kepada Yesus hanya karena pasangan hidup, dan juga banyak yang begitu mudah melegalkan dosa demi keuntungan atau juga demi kenyamanan dan banyak dari mereka lebih memilih bersenang-senang dengan berjalan-jalan atau kumpul-kumpul atau pacaran atau bermain game dan lain-lain dari pada pergi ke gereja untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Kalau ini terus dibiarkan maka generasi selanjutnya adalah generasi yang tidak takut TUHAN dan tidak menyembah TUHAN.
Ini tugas kita para orang tua, dan juga tugas kakek dan nenek. dan juga tugas semua gereja yang lebih dulu memiliki iman. Mari kita hidupi Firman Tuhan, dan kita jadikan prinsip dalam hidup kita, dan kita ajarkan kepada generasi selanjutnya dan sekaligus kita jadikan prinsip dalam rumah tangga kita. Maka generasi selanjutnya akan menjadi generasi yang mencintai TUHAN dan melakukan perintah-perintah TUHAN. Amin...
Komentar
Posting Komentar