Orang Kristen bisa murtad?

Apakah orang Kristen yang sejati bisa murtad?

Beberapa orang Kristen berpendpat bahwa Ibrani 6:4-6 merupakan teks firman Tuhan yang menjelaskan orang-orang Kristen sejati dapat murtad, sehingga kehilangan keselamatan.
Namun apakah demikian?

Penjelasan:

Teks Ibrani 6:4-6 merupakan pembahasan  yang ada di dalam pembahasan utama dari pasal 4:14 sampai pasal 10 mengenai Imam Besar Agung: Tuhan Yesus, dan merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pasal 5:11-6:12, karena pasal 5:11-6:12 adalah bagian peralihan pembahasan yang ada di pasal 4:14 – 5:10 dengan pembahasan yang ada di pasal pasal 6:13-7:1-28, dimana pembahasan pasal 4:14-7:28 adalah mengenai keimaman Imam Besar Agung Yesus Kristus bukan berdasarkan garis keturunan Harun, tetapi berdasarkan keimaman Melkisedek, dan akhirnya disimpulkan pada pasal 8 “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian…”(8:1) dan dijelaskan mengenai keimaman Yesus sampai pasal 10.

Jika kita melihat secara keseluruhan pasal 4:14 sampai pasal 10, maka penulis Ibrani ini ingin menjelaskan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung yang bertugas mempersembahkan korban – seperti imam-imam besar lainnya yang bertugas mempersembahkan korban untuk penghapusan dosa (5:1-39:25-27) – dan korban-Nya adalah diri-Nya sendiri untuk penghapusan dosa-dosa umat-Nya (9:23-28). Jadi, maksud penulis adalah supaya orang Kristen pada saat itu (penerima surat pertama) mengerti, mengenai Yesus adalah Imam Besar yang Agung

Namun, orang Kristen yang menerima surat ini diperingatkan oleh penulis, bahwa mereka telah lamban dalam hal mendengarkan (5:11) dan masih anak kecil (5:13), karena itulah mereka belum mengerti keimaman dari Tuhan Yesus, sehingga belum mengerti kalau pengorbanan Tuhan Yesus itu sudah sempurna. Karena itulah penulis mengatakan bahwa mereka belum dewasa, yang belum memiliki kemampuan untuk membedakan. Di mana mereka selama ini mendasari pertobatan mereka seputar perbuatan, dan memiliki kepercayaan Allah hanya seputar baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati dan hukuman kekal (6:1-2), mereka belum mengerti mengenai keselamatan mereka adalah cukup dari karya Imam Besar kita, yaitu Yesus Kristus.

Penulis menegur mereka, jika mereka seperti itu terus, dimana tidak dewasa, sehingga tidak dapat membedakan, maka mereka bisa menjadi murtad, atau kembali kepada judaisme mereka (Surat Ibrani dituliskan untuk orang Ibrani. Kemungkinan ada orang-orang Yahudi yang mengajarkan bahwa keselamatan tidak cukup hanya percaya Yesus, tetapi harus ditambah dengan perbuatan-perbuatan baik), yaitu mereka menyetujui perbuatan orang-orang Ibrani (Yahudi) yang telah menyalibkan Yesus pada waktu dulu – Yesus disalibkan tahun 30 an Masehi, sedangkan kitab ibrani ini ditulskan kira-kira tahun 67-69 Masehi – (ayat 6) , karena itulah dikatakan “mereka menyalibkan lagi…dan menghina-Nya di muka umum” (persis seperti orang-orang Yahudi pada waktu mereka meyalibkan Tuhan Yesus, mereka menyalibkan-Nya dan menghina-Nya). Pada hal Yesus adalah Imam Besar yang telah menyelesaikan tugas-Nya untuk penghapusan dosa-dosa umat-Nya.

Tetapi pada ayat 9 dikatakan: “Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan (pada umumnya terjemahan bahasa inggris menterjemahkan “hal-hal yang menyertai keselamatan”(6:9). Ayat ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan murtad, walau pun mereka masih anak kecil. Karena itulah surat ini akan membuat mereka lebih mengerti lagi

Sedangkan ayat 6:4-6 itu bukanlah mereka, tetapi peringatan untuk mereka. Seperti contoh, seorang anak yang diperingati ayahnya saat anak tersebut hendak berenang, “kamu belum bisa berenang, jadi kamu bolehnya berenang di kolam yang dangkal ini ya, dan jangan ke kolam yang 1,8 meter itu ya, karena kalau kamu ke sana, kamu tenggelam” kata ayahnya kepada anak tersebut, namun anak tersebut nakal, maka ia berlari mencemplungkan diri ke kolam 1,8 meter, maka ayahnya segera cepat meraih tangan anak tersebut dan membawanya keluar kolam 1,8. Ayah tersebut berkata dengan benar dan serius sangat memperingati anaknya, kalau anaknya pasti tenggelam jika ia berenang di kolam 1,8 meter, namun bukan berarti saat anaknya tidak mau mendengarkannya dan saat anak tersebut tetap menyemplungkan diri ke kolam 1,8 meter, ayahnya akan membiarkan dan berkata “kan sudah saya peringati”, tanpa melakukan pertolongan apa pun terhadap anaknya tersebut. Demikian juga, bahwa mereka bisa murtad jikalau tidak memahami Yesus adalah Imam Besar Agung, namun jikalau mereka tetap tidak memahaminya, Tuhan akan memelihara mereka untuk memahaminya, supaya mereka tidak murtad. Karena itulah penulis Ibrani ini menjadi alat Tuhan untuk membimbing mereka untuk memahaminya.

Ayat 6:4-6 adalah orang-orang Kristen KTP atau bukan Kristen sungguh-sungguh. Memang mereka pernah diterangi, tetapi mereka belum menerima terang tersebut (bndkan Yoh 1:9,10; 3:19, sedangkan yang diselamatkan adalah orang yang manerima terang tersebut Yoh 1:9-12), mereka hanya baru mengecap (geuomai) – kata geuomai hanya menunjukkan tindakan yang sementara. Yesus memang sungguh-sungguh mati (Ibr 2:9 “mengalami [geuomai] maut”), tetapi ini adalah ungkapan yang hanya menekankan aspek kesementaraan dari kematian Yesus – karunia surgawi dan firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia yang akan datang, namun tidak menerimanya atau meminumnya. Seperti Tuhan Yesus mencicipi (geuomai) anggur asam, tetapi Dia akhirnya tidak mau meminum anggur tersebut (Mat 27:34), dan mereka hanya pernah merasakan karya Roh Kudus (“mendapat bagian [metochos] dalam Roh Kudus” tidak selalu berarti mengalami karya Roh Kudus yang menyelamatkan, misalnya kelahiran kembali, namun kata metochos juga berarti teman-teman [Ibr 1:9; Luk 5:7; Ef 5:7] ini dapat berarti pernah mengalami kebersamaan dengan Roh Kudus, atau diartikan pernah merasakan karya Roh Kudus, seperti Yudas, namun ia menjual Yesus, karena ia tidak sungguh-sungguh percaya Yesus adalah Mesias dan Tuhan), tetapi tidak pernah menerima Roh Kudus. Karena itulah pada ayat 6:7-8 penulis Ibrani menjelaskan dengan ilustrasi tanah, dimana tanah yang sama dan sama-sama menerima hujan, namun yang dihasilkan berbeda, itulah perbedaan mereka yang sungguh-sungguh Kristen (ayt 7)dan yang hanya KTP (ayt 8).

Jadi yang murtad adalah mereka yang Kristen hanya KTP dan bukan Kristen sungguhan…

Bagaimana dengan kita, apakah kita selama ini mengikut Yesus hanya karena sebatas kepercayaan yang merupakan hanya salah satu kepercayaan lainnya, atau kita mengikut Yesus hanya karena dilahirkan Kristen, atau hanya karena ikut suami atau Istri atau orang tua. Kita akan murtad. Tetapi, jikalu kita sungguh-sungguh percaya Yesus adalah Tuhan dan satu-satunya juruselamat, dan telah menjadi manusia, yang pengorbanan-Nya dikayu salib untuk menebus dosa-dosa kita sudah sempurna dan percaya bahwa Ia sudah bangkit dari kematian dan telah naik ke Sorga dan akan datang kembali untuk menghakimi orang hidup dan yang mati. Maka, kita tidak akan murtad, kita adalah orang yang sudah menerima segala karya Tuhan Yesus untuk keselamatan kita. 

Dan mari kita terus belajar firman Tuhan, supaya kita semakin mengenal-Nya, agar kita tidak dapat disesatkan dan menjadi murtad, namun tetap setia kepada-Nya. Amin…


1 Yohanes 2:18-21:
2:18
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19
Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

2:20
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.

2:21
Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan