Renugan dari Keluaran 18:1-27


Saling mempengaruhi yang baik  dari perkataan
Kel 18:1-27

Pendahuluan

Kalau kita melihat pengalaman pada umumnya, maka kita banyak atau seringkali menemukan bahwa  pikiran seseorang itu sering sekali dipengaruhi oleh perkataan orang lain. Sebagai contoh, sewaktu kita mungkin masih sd, guru mengajarkan bahwa matahari terbit dari timur dan terbenam ke barat, itu karena bumi bulat dan berputar pada porosnya sambil mengelilingi matahari. Kita semua langusng percaya, sehingga pikiran kita setuju bumi itu bulat, dan berputar pada porosnya dan mengelilngi matahari. Mungkin jika dijumlahkan, maka lebih banyak orang yang tidak melakukan penelitian lanjut untuk mengetahui kebenaran dari perkataan guru sd tersebut, kebanyakan setuju dan tanpa melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.
Demikian juga hubungan kebanyakan orang dengan yang lainnya. Seorang dapat menilai seseorang lainnya, karena sebelumnya telah dipengaruhi oleh perkataan orang lain . A menilai B pemalas karena A telah mendengar cerita dari C tentang si B. Bahkan dalam menilai diri sendiri pun dapat dipengaruhi karena perkataan orang lain.

Penjelasan

Demikian jugai 2 orang yang bertemu ini, yaitu Yitro dan Musa. Mereka saling berbicara dan saling mendengar. Yang satu berbicara, maka yang satu mendengar, demikian mereka bergantian. Walau pun secara struktur hiraki, maka mertua laki2 di atas menantu, apa lagi umurnya lebih tua Yitro atau bisa dikatakan orang tua nya Musa, dan secara penglaman, Yitro lebih lama memimpin orang2 yang ada di  Midian, karena dia adalah iman di Midian. Kalau melihat dalam terjemahan bahasa Inggrisnya dan Yunaninya, di depan kata imam itu ada artikel ho atau the, jadi bisa dikatakan bahwa Yitro adalah imam satu-satunya di Midian. Dua kali di kitab keluaran menyebutkan Yitro imam di Midian, selalu memakai artikel yang menunjukkan satu-satunya (kel 3:1, 18:1) berbeda dengan mertuanya Yusuf, Potifera, imam di On, tidak memakai artikel yang menunjukan satu-satunya, jadi Potifera adalah salah satu dari imam di On (Kej 46:20). Jadi, bisa ditafsirkan, bahwa Yitro adalah satu-satunya imam di Midian. Namun, Yitro membiarkan Musa berbica, ini hal yang wajar, karena biasanya orang tua ingin mendengar pengalaman yang dialami anaknya.

Musa, tidak menceritakan dirinya. Tetapi dia menceritakan TUHAN. Dia menceritakan segala kesusahan yang mereka alami (termasuk juga kesusahan Musa menghadapi orang Israel dan Firaun), mungkin Musa menceritakan apa yang dicatat di keluaran pasal 5-15, bagaiman mereka ditindas oleh orang Mesir dan bagaimana mereka diselamatkan TUHAN melalui 10 tulah, dikarena kesombongannya Firaun, karena itu Yitro berkata “memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka” (11) jika dibandingkan dengan kel 10:3, maka kita dapat melihat bgaimana sombongnya Firaun.

Mungkin kebanyakan orang kalau sudah sukses atau sudah jadi orang besar, maka yang diceritakan bagaimana ia berjuang dari nol, kerja keras, tidur sampai jam 2 bangun jam 5, saya lihat vidionya hotman paris hutapea sewaktu di Bali, dia bilang kurang lebih seperti ini “saya bisa menikmati semuanya ini karena kerja keras saya, saya baru tidur jam 2 bangun jam 5, jadi jangan sirik”. Musa tidak. Musa yang sebelumnya dikenal oleh Yitro hanyalah seorang pelarian dari Mesir dan keahliannya selama bersama dengan Yitro adalah hanya menggembalakan domba. Namun sekarang Yitro melihat dan menyaksikan bagaimana Musa sekarang seorang pemimpin umat Israel yang besar 600 ribu orang lebih, bahkan untuk menemui Musa harus ada protokolnya, tidak bisa bertemu dengannya langsung (5-6). Memang Yitro pernah mendengar apa kata orang-orang bagaimana Israel bebas dari Mesir, namun  Musa bisa saja bicara membanggakan dirinya di depan Yitro, sehingga Yitro memuji Musa dan menganggap Musa hebat . Ini karena ketaatan saya, ini karena saya mau menerima pangilan Tuhan dan tidak menolaknya, ini karena keberanian saya bertemua dengan Firaun, ini kaena doa saya, ini karena kesucian saya dan lain-lain.

Tetapi, jelas Yitro, setelah ia mendengar cerita Musa, Yitro mengakui bahwa TUHAN adalah lebih besar dari segala allah “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah”

Melalui cerita Musa, Yitro dipengaruhi kepercayaannya. Selama ini mungkin di menyembah Elohim, namun ia mengakui juga el yang lain, karena itulah saat ia mendengarkan cerita Musa, maka ia mengakui hanya TUHAN / YHWH di atas segala elohim, bahkan ia menyembah YHWH (12)

Musa mempengaruhi Yitro dengan perkataan yang benar, yaitu satu-satunya elohim yang benar: YHWH, sehingga mengantarkan Yitro mengenal Elohim yang sesungguhnya.

Demikian sebaliknya Yitro. Setelah ia melihat bagaimana cara kepemimpinan Musa dan mendengarkan Musa dalam menyelesaikan masalah umat Israel. Maka Yitro membagikan pengalamannya sebagai satu-satunya imam di Midian. Yaitu memilih orang yang dapat dipercaya, namun tetap saja Yitro menasehati Musa supaya tetap bergantung pada Tuhan “aku akan memberi nasehat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau” (19).  Memilih pemimpin untuk seribu orang, untuk seratus orang, untuk lima puluh orang, untuk sepuluh orang. Dan Musa mendengarkannya dan melakukannya.

Perkataan Yitro mempengaruhi cara kepemimpinannya Musa. Selama ini Musa berpikir, bahwa untuk menyelesaikan masalah umat Israel adalah dengan cara hanya melalui dia, karena hanya dialah yang mengetahui ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah (15). Namun dari nasehat ini Musa mengganti cara kepemimpinannya dengan mempercayakan atau mendelegasikan kepada beberapa orang untuk menangani masalah seribu orang, seratus orang, lima puluh orang dan sepuluh orang (ayt 24-26) Akhirnya, Musa tidak keletihan, dan umat Israel masalahnya dapat terselesaikan (ayt 22-23).

Mari dari perenungan ini, kita belajar berkata-kata untuk saling membangun orang yang disekitar kita. Biarlah dengan perkataan kita, orang semakin mencintai Tuhan, semakin kuat imannya kepada Tuhan, semakin mengenal Tuhan, dan semakin mengandalkan Tuhan, bukan semakin kenal kita dan mengandalkan kita.  Dan juga dengan perkataan kita, orang lain yang ada dalam masalah mendapat solusinya, bukan malah semakin terpuruk dan menderita karena perkataan kita  Amin…

Amsal 15:2
“Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan