YESUS SANG PENGAJAR DAN MENGAJARKAN YANG BERBEDA.
YESUS SANG PENGAJAR DAN MENGAJARKAN YANG BERBEDA.
“KASIHILAH MUSUHMU”
LUKAS 6:27-36
PENDAHULUAN
Seorang penulis Philip Yancey mengatakan, bahwa
kekerasan yang terjadi atau hampir meletus antara tiongkok dan Taiwan, india
dan Pakistan, rusia dan chechya, inggris raya dan Irlandia dan terutama Yahudi
dan Arab timur tengah, terkususnya Palestina, jika dilacak puluhan tahun, dan
ratusan tahun yang lalu, maka semuanya dikarenakan balas dendam.
Seorang Teolog bernama Romano Guardini berkata
“Selama Anda terperangkap dalam perbuatan salah dan membalas kesalahan, memukul
dan membalas memukul, menyerang dan bertahan, Anda akan terus menerus berada
dalam kesalahan baru…” kesalahan jika dibalas dengan hukuman akan menimbulkan
rasa untuk membalas dendam, dan seterusnya demikian.
Seperti kisah yang terjadi di Israel, Tiga remaja
Israel diculik saat tengah menunggu angkutan umum sepulang sekolah pada 12 Juni
2014 lalu. Remaja yang masing-masing bernama Naftali Frenkel, Gilad Shaar, dan
Eyal Yifrach itu kemudian ditemukan tak bernyawa di sebuah lubang dekat Halhu,
wilayah Palestina.
Pada tanggal 1 juli 2014, ditemukan seorang mayat
remaja palestina tewas di tengah hutan Yerusalem. Micky Rosenfelf, fotografer Reuters
yang menjadi saksi mata menuturkan, saat berada di luar supermarket, remaja
tersebut ditarik oleh seseorang tak dikenal ke dalam mobil pada Selasa 1 Juli
2014. Keesokan harinya, ia ditemukan tewas di tengah hutan Yerusalem.
Dari pihak Israel memberi hukuman dengan membalas
membunuh remaja Palestina. Apakah ini menyelesaikan rantai balas dendam?
Semua orang akan setuju, yang berbuat salah harus
dihukum, kalau tidak dihukum, maka ia tidak akan tahu kalau dia salah, atau dia
akan melakukan kesalahan itu lagi, atau keadilan tidak ditegakkan.
Oleh karena itu, setiap agama mengajarkan yang salah
harus dihukum. Islam dengan syariat Islamnya, salah satu contoh hukumnya adalah
yang mencuri tangannya dipotong (Al Maidah 5:38-39), dan bagi agama Hindu dan
Budha ada hukum karmanya. Kalau anda baru beli hp baru dan ketinggalan waktu
lagi makan bakso, kalau anda usahanya ditipu orang, atau dijalan anda dicopet,
maka orang Hindu dan Budha akan berkata: itu adalah akibat karma yang harus
kamu tanggun, karena dulu kamu pernah mencuri maka kamu sekarang mengalami
usahamu ditipu orang. Agama Yahudi, mata ganti mata , gigi ganti gigi.
Tuhan Yesus mengajarkan ajaran yang berbeda
Yesus mengajarkan: “Kasihilah musuhmu, berbuat baik
kepada orang yang membenci kamu” intinya kejahatan dibalas dengan kebaikan
Napoleon berkata kepada seorang bangsawannya:
“Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakannya padamu. Alexander, Caesar,
Charlemagne dan aku sendiri telah mendirikan kerajaan-kerajaan yang hebat,
tetapi di atas dasar apakah karya-karya kejeniusan kami ini berdiri? Di atas
kekerasan. Hanya Yesus yang mendirikan kerajaan-Nya di atas kasih, dan sampai
hari ini jutaan orang bersedia mati untuk-Nya...”
Seorang Profesor di salah satu universitas di
Amerika yang sekuler, yaitu Tony Campolo, saat ia bertanya kepada mahasiswanya,
apa yang mereka ingat dari perkataan Yesus? Hampir semua mahasiswanya menjawab,
“Kasihilah musuhmu”
Yesus sangat dikenal bukanlah hanya seputar mujizat
yang Dia buat (orang-orang jaman sekarang banyak yang meragukannya), bukan juga
seputar kematian dan kebangkitan-Nya (jaman sekarang banyak yang
memperdebatkannya), tetapi melalui ajarannya yang sangat berbeda dari yang
lain, yaitu “Kasihilah musuhmu” (sampai sekarang semua orang mengakuinya),
bahkan seorang yang sangat ateis pun Ricky Dene Gervais seorang steand up
comedi, actor dan sutradara terkenal dari Inggris mengakui ajaran Tuhan Yesus “Yesus adalah seorang manusia. Pesannya selalu tentang
pengampunan dan kebajikan.” Tidak ada yang meragukan tentang
ajaran Tuhan Yesus mengenai “kasihilah musuhmu”, hanya yang tidak tahu siapa
Yesus, yang tidak tahu apa ajarannya.
Tuhan Yesus bukan saja mengajarkan, tetapi Dia juga
menghidupi ajaran-Nya sendiri. Di atas kayu salib, dalam keadaan yang menderita,
disiksa karena difitnah, disalibkan karena saksi-saksi dusta, namun Ia di atas
kayu salib berkata bagi mereka yang menyalibkan-Nya, bagi mereka yang
mencambuk-Nya, bagi mereka yang
memfitnah-Nya, bagi mereka yang telah bersaksi dusta tentang-Nya dan bagi
mereka yang meludahi-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat.”
Seorang ahli agama Islam yang saya kutip dari salah
satu buku, yang bernama Abdal Tafahum mengomentari mengenai Yesus digantikan
oleh seseorang yang menyerupai Dia di atas kayu salib: “setiap interpretasi
tentang kejelasan penderitaan-penderitaan Yesus adalah tidak dapat dibantah
bahwa Yesus adalah seorang pengajar yang dimana orang-orang diharapkan untuk
mau berkorban. Masalah perlunya seorang pengganti tidaklah relevan dalam
situasi ini karena tidak ada pihak yang berkorban.”Intinya dia mempercayai
Yesuslah yang mati di kayu salib, karena Tuhan Yesus sedang mengajarkan dengan
contoh dirinya sendiri di atas kayu salib mengenai berkorban bagi orang lain.
Tidak ada tokoh agama yang mengajarkan tentang “Kasihilah
musuhmu”, apa lagi menghidupinya. Hanya Yesus. Muhammad terkenal dengan perang
Badar nya, Sidartha Guatama mati diracuni, karena masalah politik, Hindu
terkenal dengan perang Bhagawadgita dan mahabaratha, sedangkan Tuhan Yesus
berkata kepada Petrus sewaktu Petrus memutuskan telinga salah satu dari
orang-orang yang ingin menangkap diri-Nya: “sarungkan pedangmu…” dan Tuhan
Yesus menyembuhkan telinga kanannya Malkhus.
Yesus Kristus adalah Tuhan kita yang harus kita
taati dan guru kita yang harus kita teladani. Karena itu sebagai orang Kristen,
keharusan kitalah mengasihi orang yang membenci kita, mengampuni orang yang
menyakiti kita, menolong orang yang tidak layak untuk ditolong, membalas caci
maki dengan doa, berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita.
Dan Bapa kita yaitu Bapa di sorga juga berbuat
demikian, maka kita anak-anak-Nya pun harus berbuat demikian.
Kita ini sebenarnya adalah musuh-musuh-Nya Allah (Rm
5:10), tetapi Allah mengasihi dan mengampuni kita dengan merelakan Anak-Nya
mati untuk menebus dosa-dosa kita. Oleh karena itulah seharusnya kita pun
mengasihi dan mengampuni orang-orang yang telah menjadi musuh kita.
Apa yang akan terjadi jika kita melakukan perintah
Tuhan Yesus, kasihilah musuhmu
1. memutuskan rantai permusuhan.
2.memperbaiki relasi/hubungan. Kejahatan dibalas
kejahatan, maka kebencian akan semakin parah. Namun kejahatan dibalas kebaikan,
maka timbul kesadaran bagi yang berbuat salah, “ya, saya salah”
Sepeti cerita di Prancis ada seorang pencuri bernama Jean Valjan, setelah ia
keluar dari penjara, ia harus membawa kartu identitas mantan napi, maka tidak
ada orang yang mau menampungnya di rumah mereka. Selama empat hari di berada di
luar rumah dan pada saat cuaca yang buruk, cuaca yang dingin, seorang Pastor
yang baik hati memberi tumpangan. Namun pada malam itu juga, saat semua
tertidur, Jean Valjan mengobrak abrik lemari berisi benda-benda perak milik
Pastor tersebut, dan melarikan diri. Keesokan paginya tiga polisi mengetuk
pintu pastor itu, dengan membawa Valjen dan benda-benda yang dicurinya. Saat
pintu itu dibuka, Pastor itu berkata “oh kamu, Valjan, kamu lupa ya, saya
memberimu tempat lilin juga, kenapa kamu tinggalkan” dan Pastor itu berkata
kepada polisi “perak ini pemberian saya untuk dia”, akibatnya Valjan bertobat
dari kebiasaanya.
3. kita bisa menjadi saksi bahwa kita adalah Kristen. Jangan
seperti kata seorang Atheis Ricky Gervais, “Bukannya saya tidak percaya
bahwa ajaran Yesus tidak akan menjadikan dunia ini lebih baik – jika ajarannya
ditaati; tapi masalahnya adalah ajaran-ajarannya jarang sekali ditaati.”
Gervais setuju
dengan kata-kata Gandhi – “Saya suka dengan Kristus Anda, saya tidak suka
dengan orang-orang Kristen Anda.”
Kita harus berbeda dengan yang lain karena kita adalah umat Tuhan Yesus, yang lain kejahatan
dibalas dengan kejahatan, kita kejahatan dibalas dengan kebaikan. Amin...
Komentar
Posting Komentar