Apologet 2. Laporan Injil: Yesus adalah Allah

Apologet 2. Laporan Injil membuktikan bahwa Yesus adalah Allah

Pendahuluan

Beberap orang Islam mempertanyakan mengenai keilahian Yesus dan berkata bahwa Yesus sendiri tidak mengakui dirinya Tuhan, coba tunjukkan Yesus mengakui dirinya Tuhan. Dengan pernyataan tersebut tersebut saya terdorong menuliskan bukti-bukti dari Injil yang menunjukkan bahwa para saksi mata saat itu mencatat siapa Yesus sebenarnya.


APA KATA INJIL MENGENAI YESUS
            Saya akan memaparkan bukti-bukti dari Injil mengenai keilahian Yesus, supaya dapat dimengerti bahwa Yesus yang dituliskan di Injil bukan hanya manusia saja melainkan Allah yang menjadi manusia. Bukti-bukti tentang keilahian Yesus dapat dilihat dari perkataan Yesus tentang diri-Nya, perkataan dari orang-orang tentang diri-Nya, dan dari perbuatan-perbuatan-Nya yang telah dicatat di Injil. Dan untuk mengerti tentang bukti-bukti yang ada di Injil juga harus dipahami dengan latar belakang kebudayaan, pendengar pada saat itu, dan bahasa pada saat itu, yaitu kebudayaan Yahudi dan Yunani, pendengar orang Yahudi dan bahasa yang digunakan dalam penulisan adalah bahasa Yunani. Bukti-buktinya sebagai berikut:

1. Istilah-istilah Mesias, Anak Manusia dan Anak Allah Yang Dikenakan Pada Yesus.
Saya akan memaparkan bukti dari Injil mengenai keilahian Yesus, namun harus dimengerti terlebih dahulu bahwa Yesus yang diceritakan Injil adalah hidup di tengah kebudayaan orang Israel, karena itu setiap istilah yang dikenakan pada Yesus harus dipahami sesuai dengan pemahaman orang Israel pada saat itu, begitu juga halnya dengan penyebutan Mesias, Anak Manusia, dan Anak Allah pada Yesus.[1] Orang Israel pada saat itu memahami istilah Mesias, Anak Manusia dan Anak Allah dari kitab mereka, yaitu Perjanjian Lama dalam Alkitab (orang Kristen menjadikan kitab Yahudi sebagai kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab)

1. A. Istilah-istilah Mesias, Anak Manusia dan Anak Allah Dalam Pemahaman Orang Isarael/ Yahudi
1. A. I.  Mesias
            Mesias (Christos = Mashiah = yang diurapi). Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang diurapi adalah raja (1 Sam 24:10, 2 Sam 19:21; 23:1), imam (imamat 4:3; 6:22) dan nabi (1 Raj 19:16). Namun orang Yahudi memiliki pengharapan akan masa depan, yaitu akan ada Mesias yang akan memulihkan kerajaan Israel dan akan memerintah di Israel tetapi kekuasaannya adalah seluruh dunia. Pengharapan ini timbul karena ada nubuatan-nubuatan para nabi di kitab mereka (Perjanjian Lama di orang Kristen), yaitu terdapat di Kej 49:10, ada janji bahwa kerajaan tidak akan lepas dari suku Yehuda sampai  datangnya satu pribadi yang berhak atas kerajaan tersebut dan pada saat pribadi tersebut memerintah maka ia akan menguasai bangsa-bangsa. 2 Sam 7:12 dan seterusnya,di sini ada janji bahwa kerajaan Daud tidak akan berakhir (Daud adalah keturunan Yehuda I Taw 2:3-15, Rut 4:18-22). Yesaya 9:1-6, janji mengenai  Raja Damai (lihat ayat 6 dan bandingkan dengan janji di Kej 49:10 dan 2 Sam 7:12 dst), Yes. 11:1-10, janji Raja Damai. Zak. 9:9-10 janji seorang raja yang akan memulihkan kerajaan Israel. Pengharapan orang Israel tentang janji Mesis juga masih terlihat pada zamannya Yesus (Yoh. 1:20,41; 4:29; 7:31; Luk 3:15, Kis 1:6), Mesias keturunan Daud (Mat 21:9; 22:42) dan dia akan dilahirkan di Betlehem (Yoh. 7:40-42; Mat 2:5 bandingkan dengan Mika. 5:1). Namun Mesias ini dihubungkan dengan anak manusia yang digambarkan di Daniel 7:13-14. Berisi bahwa anak manusia yang turun dari surga datang ke dunia dan akan menjadi raja dan kerajaannya melingkupi seluruh dunia dan bersifat kekal. Jadi,orang  Israel memiliki pengharapan tentang Mesias, raja yang diurapi Allah dan akan memeritah atas Israel dan kekuasaannya adalah seluruh dunia, dalam kekuasaannya ada damai sejahtera dan kerajaannya bersifat kekal.

1. A. II. Anak Manusia
            Pemahaman orang Israel dengan istilah Anak Manusia adalah berasal dari Daniel 7:13-14: “aku terus melihat dalam pengelihatan malam itu, tampak dating dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa kehadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal , yang tidak akan lenyap , dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah ”. Ada juga istilah ini ditemukan di dokumen yang lain dari orang Israel, yaitu seperti Henokh 46 dan 62 dan II Esdras 13. Dalam dokumen Henokh digambarkan bahwa Anak Manusia adalah manusia yang turun dari surga dan memerintah dunia dan pemerintahannya kekal dan menyebutkan bahwa Anak Manusia ini adalah Mesias. Jadi, dalam pengertian orang Yahudi pada saat itu tentang Anak Manusia adalah bahwa ia adalah Mesias yang memiliki sifat ilahi datang dari surga dan untuk mendirikan kerajaan Allah dan semua manusia akan menyembahnya dan kerajaannya kekal.

1. A. III. Anak Allah
            Orang Yahudi memahami bahwa Mesias adalah Anak Allah. Namun dalam pengertian yang lain orang Yahudi mengenai penyebutan Anak Allah adalah bisa juga kesamaan dengan Allah, karena itu Iman besar marah terhadap Yesus saat Yesus mengaku diri-Nya sebagai Anak Allah (Mark. 14:61-64). Orang Yahudi juga memiliki pemahaman yang lain mengenai istilah ini,yaitu mereka mempercayai bahwa Mesias adalah manusia ilahi yang datang dari Allah, karena itu ia disebut Anak Allah, namun ada kemungkinan lain yaitu Mesias ini disebut Anak Allah, karena dia itu adalah Allah itu sendiri, sebab jaman dulu orang Israel dipimpin oleh Allah sendiri, Allah yang menjadi raja atas mereka (1 Sam 8:7), karena itu Allah kembali memimpin mereka melalui Mesias.

1. B. Bukti-Bukti Dari Injil Mengenai Istilah-istilah Di Atas Yang Dikenakan Pada Yesus.

1. B. I. Mesias
            Pengakuan dari Yesus sendiri (Mark. 14:61-62; 16:20; Yoh. 4:25-26), Pengakuan dari Petrus (Mat. 16:16; Mark 8:29; Luk 9:20), perkataan para malaikat kepada para gembala (Luk 2:11), pengakuan Simon dan Hana (Luk 2:26-32), pengakuan Andreas (Yoh 1:41), pengakuan dari sebagian banyak orang yang ada di Yerusalem saat Yesus sedang berbicara di Bait Allah (Yoh. 7:41-42, bandingkan ayat 42 dengan Luk 2:4; 3:23-31:Yesus dilahirkan dari keturunan Daud dan dilahirkan di Betlehem.),  Pengakuan Yesus kepada banyak orang Yahudi yang sedang berkumpul untuk menanyakan apakah Ia Mesias (Yoh. 10:24-25), pengakuan Marta (Yoh 11:27), Pengakuan dari penulis Injil Yohanes (Yoh. 20:31).

1. B. II. Anak Manusia
            Yesus menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia (Mark 2:10; Mat. 11:19;Luk 6:5;Mat 8:20; Luk 12:10; Luk 19:20; Luk 22:48, 69; Mat 12:40; Mat 17:9; Mark. 9:31; Yoh 9:35-36 dan seterusnya, ket: dalam Injil Mat, Mark dan Luk, kurang lebih ada 62 kali tercatat tentang pengakuan Yesus sebagai Anak Manusia )  



1. B. III. Anak Allah
            Pengakuan dari diri-Nya sendiri (Mat 27:43; Luk 22:70-71; Yoh 10:36; 11:4), pengakuan dari iblis, roh-roh jahat dan setan (Mat. 8:29; Mark 3:11; 5:7; Luk 8:28), pengakuan para murid yang melihat Yesus berjalan di atas air (Mat 14:33), pengakuan Petrus (Mat 16:16), pengakuan dari kepala pasukan yang sedang menjaga Yesus saat disalibkan (Mat 27:54, Mark 15:39), pengakuan Markus (Mark 1:1), perkataan Malaikat Gabriel (Luk 1:32,35), pengakuan Yohanes (Yoh 1:18, 34; 20:31), pengakuan Natanael (Yoh 1:49), pengakuan Marta (Yoh 11:27), kesaksian orang Yahudi bahwa Yesus mengaku diri-Nya sebagai Anak Allah (Yoh 19:7).

2. Pengakuan-pengakuan Yesus Yang Lain  Mengenai Diri-Nya Yang Menunjukkan Keilahian-Nya.

2. A. Yesus Menyamakan Diri-Nya Dengan Bapa
            Orang Isreal/Yahudi pada saat itu  memahami hubungan mereka dengan Allah, yaitu seperti hubungan Bapa dengan anak (Kel 4:22), karena itu pada saat Yesus menyebut Bapa, orang Israel mengerti siapa yang dimaksud Yesus.
            Bukti-bukti dari Injil mengenai pengakuan Yesus menyamakan diri-Nya dengan Bapa (Allah): 1. Orang percaya harus dibaptis dalam nama Bapa dan Anak (Mat 28:19), 2. tidak ada yang dapat menganal Bapa kalu bukan melalui Yesus (Luk. 10:22), 3. Yesus dihormati seperti Bapa dihormati, menghormati Yesus berarti menghormati Bapa (Yoh. 5:23), 4. mengenal Yesus sama dengan mengenal Bapa (Yoh. 8:19), 5. Bapa dan Yesus saling mengenal (Yoh 10:15), karena Bapa dan Yesus adalah satu (Yoh 10:30) dan Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 10:38), hal ini yang menyebabkan orang Yahudi marah dengan Dia karena menyamakan diri dengan Allah (Yoh 10:33, 39), 6. melihat Yesus sama dengan melihat Bapa (Yoh 14:8-9), karena Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 14:11).

2. B. Menyebut Diri-Nya Sendiri “egō eimi”
            Orang Israel/Yahudi pada saat itu memahami bahwa penyebutan Aku adalah Aku atau Akulah Aku hanya dikenakan untuk Allah, karena Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa dengan nama Aku adalah Aku (Kel. 3:14) dalam bahasa Yunani egō eimi. Keterangan: dalam bahasa Yunani Aku adalah Aku, Akulah Aku, Akulah Dia dan Akulah memakai kata egō eimi. Karena itu dengan menyebutkan diri-Nya egō eimi sama saja Yesus sedang menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Bukti-bukti Injil mengenai Yesus menyebut diri-Nya egō eimi: Yesus menyebut diri-Nya egō eimi (Yoh 4:26: 8:24,28; 13:19; 18:5,6,8 ) dan sering Yesus memakai kata Akulah dengan penambahan kata predikat, yaitu Akulah roti hidup (Yoh. 6:35), Akulah terang dunia (Yoh 8:12), Akulah pintu ke domba-domba itu (Yoh 10:7), Akulah gembala yang baik (Yoh 10:11), Akulah kebangkitan dan hidup (Yoh 11:25), Akulah jalan kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), Akulah pokok anggur yang benar (Yoh 15:1).

2. C. Yesus Menyebut Diri-Nya Adalah Tuhan
            Orang Israel/Yahudi pada saat itu memiliki hukum Taurat, yaitu yang melarang menyebut nama Tuhan (YHWH) dengan sembarangan (Kel 20:7), karena itu orang Israel pada saat memanggil YHWH mereka menggantikan dengan penyebutan salah satunya adalah Tuhan (dalam bahasa Yunaninya “kurios”). Sedangkan Yesus menyebut diri-Nya Tuhan (Luk. 6:5; Yoh 13:13), Yesus juga disebut Tuhan oleh para malaikat (Luk 2:11), dan Yesus tidak menolak saat Thomas memanggilnya Tuhan dan Allah (Yoh 20:28), keterangan: dalam bahasa Yunani kata “Tuhan dan Allah” di dalam Yoh 20:28: “ho kurios kai ho theos”, penjelasan: kata benda yang diawali kata “ho” ini menunjukkan bahwa kata benda tersebut adalah satu-satunya, dengan demikian berarti “ho kurios kai ho theos” memiliki arti “satu-satunya Tuhan dan satu-satunya Allah”.

3. Perbuatan-perbuatan Yesus Yang Menunjukkan Sifat-sifat Keilahian-Nya
            Saya akan menunjukkan bukti-bukti dari Injil mengenai perbuatan-perbutan-Nya selama Dia ada di dunia yang menunjukkan bahwa sifat-sifat yang dimiliki-Nya memiliki kesamaan dengan sifat-sifat yang dimiliki Allah, hal ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah, yaitu

3. A. Maha Tahu
            1.Yesus mengenal manusia dan mengetahui apa yang ada di hati dan pikiran manusia: (Mat. 9:3-4; 22:18; Yoh. 2:24-25; 5:42; 6:15  bandingkan dengan Luk 16:15), Yesus mengetahui pikiran orang (Mat 12:25; 26:10), Yesus mengetahui maksud orang (Mat 12:15a).
2.Yesus mengetahui kejadian-kejadian masa yang akan datang: Yesus tahu
bagaimana Petrus akan mati (Yoh 21:18-19),Yesus tahu Bait Allah akan dihancurkan (Mat 24:1-2, keterangan: Bait Allah dihancurkan pada tahun 70 M oleh Romawi di bawah pimpinan Jendral Titus sedangkan Yesus ada di bumi pada tahun 4 SM – 30 M), Yesus mengetahui bagaimana tembok Yerusalem akan dihancurkan dan bagaimana Yerusalem akan dikalahkan, yaitu dengan cara dikepung terlebih dahulu (Luk 21:20. keterangan: Yerusalem dihancurkan oleh pimpinan Jendral Titus pada tahun 70 M dan sebelum dihancurkan Yerusalem dikepung beberapa lama dengan tujuan seluruh orang-orang di dalamnya kelaparan sehingga mereka tidak sanggup lagi melawan mereka dan akhirnya menyerah), Yesus mengetahui bagaimana Ia mati dan akan bangkit pada hari ketiga (Mat 16:21-22; 17:22-23; 20:17-19; 26:1-5), Yesus mengetahui bahwa Yudaslah yang akan menghianati-Nya (Yoh 6:67-70; 13:9-11, 18-19, 21-30; Mat 26:21-25; Mark. 14:18-21), Yesus mengetahui bahwa Petrus akan menyangkalnya tiga kali sebelum ayam berkokok (Mat 26:33-34, Keterangan: Petrus akhirnya menyangkalYesus tiga kali sebelum ayam berkokok. Mat.26:69-75).
3. Yesus mengetahui sesuatu yang belum diberitahukan kepada-Nya:  Yesus mengetahui jumlah suami perempuan Samaria, pada hal perempuan tersebut belum memberitahu-Nya dan mereka belum saling mengenal (Yoh 4:16-18, 39).

3. B. Maha Kuasa[2]
            1. Yesus berkuasa atas segala penyakit:  Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Mat. 4:24; Luk  6:17-19), menyembuhkan orang kusta (Mat. 8:1-4; Mark 1:40-45; Luk 5:12-16), menyembuhkan hamba perwira (Mat 8:5-13; Luk 7:1-10), menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat. 8:14-15; Mark 1:29-31; Luk 4:38-39), menyembuhkan orang lumpuh (Mat 9:1-8; Mark 2: 1-12; Luk 5:17-26), menyembuhkan dua orang buta (Mat 9:27-31), menyembuhkan yang layu tangannya (Mat 12:9-14; Mark. 3:1-6; Luk 6: 6-11), menyembuhkan orang buta di Betsaida (Mark 8:22-26), menyembuhkan Bartimeus yang buta (Mark 10:46-52), menyembuhkan orang buta di Yerikho (Mat 20:29-34; Luk 18:35-43), menyembuhkan orang tuli dan bisu (Mark 7:31-37), menyembuhkan perempuan yang bungkuk (Luk 13:10-17), menyembuhkan 10 orang kusta (Luk 17:11-19), menyembuhkan telingan Malkus yang putus (Luk 22:47-51), menyembuhkan laki-laki yang busung air (Luk 14:2-4),menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan (Mat 9:20-22; Mrk 5:25-34; Luk 843-48).
            2. Yesus berkuasa atas alam dan hukum alam: Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana (Yoh 2:1-11), meredakan badai (Mat 8:23-27; Mark 4:35-41; Luk 8:22-25), menagkap ikan secara ajaib (Luk 5:1-11; Yoh 21:6), memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan (Mat 14:15-21; Mark 6:34-44; Luk 9:11-17;Yoh 6:1-14), memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan (Mat 15:32-39; Mark 8:1-9), berjalan di atas air (Mat 14:22-32; Mark 6:45-52; Yoh 6:19), memerintahkan Petrus mengambil uang dari mulut ikan (Mat 17: 27), mengutuk pohon ara sehingga layu (Mat 21: 18-22; Mark 11:12-14).
            3. Yesus berkuasa atas setan atau roh jahat: Yesus mengusir roh-roh jahat dari banyak orang yang kerasukan (Mat 5:24; Luk 6:18), mengusir setan-setan dari orang yang kerasukan setan-setan (Mat 8:28-32 = perhatikan ayat 29; Mark 5:1-20 = perhatikan ayat 7-9; Luk 8:26-33 = perhatikan ayat 28-31), menyembuhkan orang yang bisu karena dirasuk setan (Mat 9:32-34), menyembuhkan orang buta dan bisu karena kerasukan setan (Mat 12:22-23: Mark 3:20-30; Luk 6:6-11), mengusir setan dari anak seorang perempuan Kanaan (Mat 15:21-28; Mark 7:24-30), mengusir roh-roh jahat dari anaklaki-laki (Mat 17:14-18), mengusir roh jahat dari laki-laki di Sinagoga (Luk 4:31-37 = perhatikan ayat 34-35; Mark 1:21-28 = perhatikan ayat 24-26).
            4. Yesus berkuasa membangkitkan orang mati: membangkitkan Lazarus yang sudah dikubur 4 hari (Yoh 11: 17, 33-44), membangkitkan anak janda Nain (Luk 7:11-17), membangkitkan anak perempuan Yairus (Mat 9:18-26; Mark 5:35-43; Luk 8:41-56)

4. Kekal
            Yesus sudah sejak kekekalan (Yoh 1:1), Yesus sudah ada sebelum Abraham ada (Yoh 8:58).


5. Kudus (tidak berdosa)
            1. Pengakuan Yesus:Yohanes 8:46: “Siapakah di antaramu yang membuktikan Aku berbuat dosa?..”, Yohanes 8:29: “…Sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan pada-Nya”.
2. Kesaksian dari orang yang dekat dengan-Nya: Petrus: “melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Pet 1:19). “Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (1 Pet 2:22). Yohanes: “Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.” (1 Yoh 3:5).
3. Kesaksian dari musuh-musuh-Nya: Orang yang disalib di sebelah Yesus: “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah” (Luk 23:41), Pilatus: “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati…” (Luk 23:22), kepala Pasukan yang menjaga Yesus sewaktu Yesus disalib: “Sungguh, orang ini adalah orang benar.”(Luk 23:47), para imam-imam kepala berusaha mencari kesaksian yang memberatkan Yesus,tetapi mereka tidak menemukannya dan kesaksian palsu dari banyak orang yang saling bertentangan (Mark. 14:55-56).

6. Maha Ada
            Mat 8:20: “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”, Mat 28:20: “…Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman”.

4. Hal-hal Pada Yesus Yang Menjadikan-Nya Berbeda Dengan Semua Manusia
            Saya akan membuktikan dari Injil mengenai hal-hal apa saja yang ada pada Yesus yang menjadikan-Nya berbeda dengan semua manusia dan menunjukkan bahwa Dia adalah Allah, karena hanya Allah yang dapat menjadikan hal-hal yang ada pada Yesus, sedangkan semua manusia tidak bisa menjadikannya.

4. A. Hanya Allah Yang Disembah
            Yesus menerima penyembahan terhadap diri-Nya. Mat 8:22: Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia…Yoh 9:38: Katanya: “Aku percaya, Tuhan!”. Lalu ia sujud menyembah-Nya. Mat 14:33: Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia…Yoh 20:28: Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”. Luk 24:52: mereka sujud menyembah kepada-Nya

4. B. Semua Manusia Dilahirkan Karena Pembuahan, Namun Yesus  Bukan Karena Hasil Pembuahaan
            Matius 1:18-25, Lukas 2:1-7. Kelahiran Yesus membuktikan keilahian-Nya, karena Ia dilahirkan bukan karena pembuahan, tetapi Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan meminjam rahim seorang perawan.[3]

4. C. Hanya Allah Yang Berkuasa Mengampuni Dosa dan Tidak Satu Orang pun Berkuasa Mengampuni Dosa Manusia
            Yesus berkuasa mengampuni dosa-dosa manusia. Mat 9:2-6; Mark 2:5-10; Luk 5:20-24; 7:48.
       Menurut C. S. Lewis:
“Kita semua bisa mengerti bagaimana seorang manusia mengampuni pelanggaran- pelanggaran terhadap dirinya. Anda menginjak jempol kaki saya dan saya memaafkan Anda, Anda mencuri uang saya dan saya mengampuni Anda. Tetapi bagaimana kita harus menanggapi seseorang, yang tidak dirampok dan diinjak, yang mengumumkan bahwa ia mengampuni Anda karena menginjak jempol kaki orang lain dan mencuri uang orang lain? Tindakan yang sangat tolol, itulah penilaian terbaik yang bisa kita berikan terhadap perilakunya. Namun inilah yang Yesus lakukan. Ia memberitahu orang bahwa dosa-dosa mereka diampuni, dan tidak pernah menunggu untuk berkonsultasi pada semua orang lainnya yang telah terluka oleh dosa-dosa mereka itu. Ia tanpa ragu bersikap seakan-akan Dialah pihak yang paling berkepentingan, pribadi yang paling terluka dalam semua pelanggaran. Ini hanya masuk akal jika Ia benar-benar adalah Allah yang hukum-hukum-Nya dilanggar dan kasih-Nya dilukai dalam setiap dosa”. [4]

4. D. Manusia Mati Dan Tidak Dapat Bangkit, Yesus Mati Namun Pada Hari Yang Ketiga Ia bangkit.
            Mat. 28:1-10, 11-15; Mark. 16:1-8; Luk 24:1-12; Yoh. 20:1-10. Kebangkitan Yesus dari kematian membuktikan Ia Allah, karena hanya Allah yang berkuasa atas kehidupan, kematian dan kebangkitan, sedangkan manusia tidak berkuasa atas hidupnya, sehingga semua manusia akan mati dan tidak mampu bangkit kembali. Yesus yang adalah Allah berkuasa atas hidup-Nya, karena itu Ia bangkit pada hari yang ke tiga

4. E. Hanya Allah Yang Dipanggil Tuhan, Sedangkan Yesus Dipanggil Tuhan
            Luk 2:11, Malikat memanggil Dia Tuhan, Yohanes 20:28. Tomas memanggil-Nya Tuhan dan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah karena itu penyebutan Tuhan ditujukan kepada diri-Nya

4. F. Hanya Allah Yang Adalah Hakim Atas Segala Sesuatu
            Yesus menyatakan bahwa Allah telah menyerahkan penghakiman atas segala sesuatu kepada-Nya (Yoh 5:22), ini menunjukkan bahwa Ia Allah, karena itu penghakiman yang dilakukan Allah dapat dilakukan-Nya.

4. G. Allah Tidak Pernah Manyebut Seorangpun Anak Allah Secara Langsung
            Injil mencatat bahwa Allah secara langsung berkata dari langit kepada Yesus, bahwa Ia adalah Anak-Nya (Mat 3:17, 17:5; Mark 1:11; Luk 3:22, Mark 9:7; Luk 9:35). Ini membuktikan Yesus sungguh berbeda di hadapan Allah dibandingkan dengan semua manusia, hal ini dikarenakan Yesus adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Allah memanggil-Nya Anak, karena Ia adalah Allah yang menjadi manusia yang  dilahirkan sebagai seoarang anak dan Ia bukan hasil pembuahaan dari laki-laki, melainkan karena Allah itu sendiri menjadi manusia dan tinggal di dalam rahim Maria, maka karena itu Yesus dipanggil Anak oleh Allah.

4. H. Yesus Menggenapi Nubuatan Para Nabi Di Perjanjian Lama
            Jika dilihat jarak waktu dari penulisan Perjanjian Lama/Taurat (Kitabnya Orang Yahudi) dengan kelahiran Yesus sampai kematian-Nya, maka ada jarak yang jauh sekali. Perjanjian Lama disusun menjadi sebuah kitab oleh orang Yahudi adalah pada tahun 450 SM, hal ini semakin diperkuat karena Kitab Yahudi, yaitu Perjanjian Lama telah diterjemahkan kedalam bahasa Yunani pada tahun 250 SM, sedangkan penerjamahannya dimulai pada tahun 285 SM. Karena itu penulisan Perjanjian Lama oleh para nabi jauh sebelum tahun 450 SM. Menurut Louis S. Lapides “Kitab Yesaya ditulis 700 tahun sebelum Tuhan Yesus ada di bumi.”[5] Tetapi jelas sekali bahwa ke empat Injil melaporkan bahwa Tuhan Yesus menggenapi seluruh nubuatan di Perjanjian Lama. Bagaimana ini bisa terjadi, jika Yesus hanya sebatas manusia, karena tidak mungkin manusia dapat mengenapinya, walupun karena kebetulan?
Louis S. Lapides, M. Div., Th. M berpendapat: “Seseorang melakukan perhitungan matematis dan mendapati bahwa probabilitas hanya delapan nubuat yang digenapi adalah satu kemungkinan dalam seratus juta milyar. Kemungkinannya sendiri mengatakan bahwa akan tidak mungkin bagi siapapun untuk menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama, tetapi Yesus dan hanya Yesuslah sepanjang segala sejarah yang dapat melakukannya”[6]
Peter W. Stoner: “Bahwa probabilitas menggenapi empat puluh delapan nubuat adalah satu kemungkinan dalam satu juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta, juta.”[7]  
Jawaban yang masuk akal adalah tidak ada seorang pun yang mampu menggenapi seluruh nubuatan mengenai dirinya jikalau ia bukan Tuhan. Yesus membuktikan bahwa Ia bukan hanya manusia, tetapi Ia adalah Allah, karena itu dengan kemahakuasaan-Nya Ia dapat menggenapi saluruh nubuatan para nabi mengenai diri-Nya.

Buktinya adalah:
1. Tentang kelahiran-Nya: Dilahirkan dari keturunan perempuan (Kej 3:15), Yesus dilahirkan dari seorang perempuan (Mat 1:20), Dilahirkan dari seorang perawan (Yesaya 7:14), Yesus dilahirkan dari seorang perawan (Mat 1:18, 24, 25; Luk 1:26-35), dari keturunan Abraham (Kej 22:18), Yesus dilahirkan dari garis keturunan Abraham (Mat 1:1), keturunan Isai (Yes 11:1), Yesus dilahirklan dari garis keturunan Isai (Mat 1:6),  Dari keturunan Daud (Yer 23:5), Yesus dilahirkan dari garis keturunan Daud (Mat 1:1 bandingkan dgn Luk 2:4), dilahirkan di Betlehem (Mi 5:1), Yesus dilahirkan di Betlehem (Mat 2:1; Luk 2:4-7),  dia akan dinamakan Immanuel, Yesus dinamakan Immanuel (Mat 1:23),
2. Tentang Pelayanan-Nya: Didahului oleh utusan (Yes 40:3), Yohanes pembaptis mendahuli pelayanan Yesus (Mat 3:1,2), pelayanan dimulai di sekitar Galilea (Yes 8:23), Yesus pelayanan disekitar Galilea (Mat 4:12,13,17), banyak melakukan mujizat (Yes 35:5,6a), Yesus banyak melakukan mujizat (lihat no. 3. B), dia akan masuk ke Yerusalem dengan menunggangi keledai (Zakh 9:9), Yesus menunggangi keledai pada saat Ia masuk ke Yerusalem dan mereka bersorak-sorai menyambut-Nya (Luk 19:35-37).
3. Tentang kematian-Nya: dihianati oleh seorang sahabatnya (Maz 41:10), Yudas Iskariot salah satu murid-Nya menghianati-Nya (Mat 10:4; 26:47-50; Yoh 13:21-30), dijual seharga 30 keping perak (Zakh 11:12), Yudas menjual Yesus dengan harga 30 keping perak (Mat 26:14-15),  dia tutup mulut sewaktu didakwa dan dianiaya (Yes 53:7), Yesus sewaktu di hakimi oleh imam-imam kepala ia tidak memberikan jawaban apapun (Mat 27:12), ia mengalami penyiksaan sehingga ia menderita memar-memar dan luka-luka (Yes 53:5), Yesus disesah sebelum disalibkan (Mat 27:26), dipukul dan diludahi (Yes 50:6), Yesus dipukul dan diludahi (Mat 26:67), ia diolok-olok (Maz 22:8-9), Yesus di olok-olok (Mat 27:31), tangan dan kakinya ditusuk (Maz 22:17;Zakh 12:10), Yesus di salibkan dengan tangan dan kaki dipaku (Luk 23:33; Yoh 20:25), disalibkan bersama-sama penjahat (Yes 53:13), Yesus disalibkan di atara dua penjahat (Mat 27:38; Mark 15:27-28), berdoa bagi mereka yang menganiayanya (Yes 53:12), Yesus berdoa bagi mereka yang menganiaya-Nya (Luk 23:34), orang-orang menggelengkan kepalanya saat melihat keadaan dirinya (Maz 109:25), orang-orang menghujat Yesus dan menggelengkan kepala saat melihat-Nya (Mat 27:39), pakaianya diundi dan dibagi-bagi (Maz 22:19), jubah  Yesus diundi dan dibagi-bagi (Yoh 19:23-24), ketika haus diberikan anggur asam (Maz 69:22),Yesus haus dan diberikan anggur asam(Yoh 19:28-30), ia berseru karena merasa ditinggalkan Allah (Maz 22:2a), Yesus berseru”Eli, Eli, Lama Sabakhtani?” (Mat 27:46), meyerahkan nyawanya pada Allah, Yesus sebelum Ia mati Ia berkata “Ya bapa, kedalam tangan-Mulah Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk 23:46), tulang dari padanya tidak ada yang dipatahkan (Maz 34:21), pasukan yang menjaga-Nya tidak mematahkan kaki Yesus karena Dia sudah mati (Yoh 19:33), lambungnya ditikam (Zakh 12:10), Yesus ditikam lambung-Nya (Yoh 19:34), kegelapan akan melingkupi semua daerah (Ama 8:9), terjadi kegelapan saat Yesus mati (Mat 27:45), ia dikubur ditempat orang kaya[8] (Yes 53:9), Yesus dikubur oleh Yusuf Arimatea orang kaya (Mat 27:57-60).
4. Tentang Kebangkitan dan kenaikan-Nya:  ia akan dibangkitkan (Maz 16:10; 30:4; 41:10; 118:17; Hos 6:2), Yesus bangkit dari kematian ( Luk 24:1-12,46; Mat 28:1-10; Mark 16:1-8; Yoh 20:1-10), ia akan naik kesorga (Maz 68:19a), Yesus terangkat ke sorga (Luk 24:50-51)

4. I. Hanya Yesus Yang Datang Dari Sorga dan Kembali Ke Sorga
            Yesus datang dari Sorga (Yoh 3:31) dan Yesus kembali ke Sorga (Luk 24:50-51). Hal ini membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang menjadi manusia.

5. Kesimpulan
            Jadi, dari bukti-bukti yang dipaparkan oleh Injil, maka dapat disimpulkan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, supaya manusia dapat mengenal Allah melalui keberadaan Dia yang menjadi manusia, sehingga pikiran dan kemampuan manusia yang terbatas dapat menerima pemahaman mengenai Allah melalui Allah yang tak terbatas menjadi terbatas, yaitu Yesus.

Dokumen-dokumen Di Luar Injil Yang Mendukung Kerberadaan Yesus
            Bukti-bukti dari dokumen-dokumen di Luar Injil dapat lebih mendukung keberadaan Yesus, walaupun sebenarnya bukti dari Injil itu sudah dapat dipercaya, karena Injil adalah dokumen yang telah lulus uji, sehingga kisah tentang Yesus di dalam Injil dapat dipercaya. Namun supaya lebih memperkuat bahwa Injil adalah dokumen yang dapat dipercaya dan khususnya mengenai Yesus, maka diperlukan bukti dari dokumen di luar Injil.

1. Josephus, dalam bukunya The Antiquities. (Keterangan: Josephus adalah seorang sejarawan Yahudi yang sangat penting  pada abad pertama. Ia dilahirkan pada tahun 37 M dan ia menulis sebagian besar dari keempat karyanya menjelang akhir abad pertama, kemungkinan tahun 93 M ia telah menyelesaikan semua tulisannya)
Pada kira-kira waktu ini hiduplah Yesus, seorang manusia yang bijaksana, jika mememang seseorang seharusnya menyebut dia seorang manusia. Karena ia adalah seseorang yang mengadakan hal-hal yang mengejutkan dan adalah seorang guru bagi orang-orang yang menerima kebenaran  dengan senang hati. Ia memenangkan banyak orang Yahudi dan banyak orang Yunani. Ia adalah Kristus. Ketika Pilatus, karena mendengar bahwa ia dikenai tuduhan oleh orang-orang dengan jabatan tertinggi di antara kami, telah menjatuhkan hukuman salib kepadanya, mereka yang dari mulanya sudah mengasihi dia tidak melepaskan kasih sayang mereka kepadanya. Pada hari ketiga ia menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan kembali hidup, karena nabi-nabi Tuhan telah menubuatkan hal-hal ini dan tak terhitung banyaknya hal-hal yang menajubkan lainnya mengenai dia. Dan suku Kristen, demikian mereka disebutkan menurut namanya, sampai saat ini masih ada.[9]

2. Kornelius Tacitus (sekitar 56-118 M) adalah proconsul Asia (sekitar 112 – 113 M), teman Pliny muda dan penulis Annals dan Histories. Hanya beberapa bagian dari buku ini yang masih ada. Dalam Annals 15:44, ia memberikan referensi tentang meninggalnya Yesus:
Sebab itu, untuk memadamkan rumor (bahwa pembakaran Roma terjadi berdasarkan perintahnya), Nero menyodorkan (pelaku kejahatan itu) dan menghukum orang-orang yang dibenci karena kejahatan mereka dengan cara yang paling mengerikan, orang-orang yang disebut orang banyak sebagai “orang Kristen.”  Christus, yang menjadi sumber penamaan itu, telah menjalani hukuman mati selama pemeritahan Tiberius, melalui peritah procurator Pontius Pilatus. Takhyul jahat itu diperiksa untuk beberapa saat, hanya untuk meletuskan sekali lagi, bukan hanya di Yudea, asal mula kejahatan itu, melainkan juga di ibu kotanya sendiri, di mana segala sesuatu yang mengerikan dan memalukan berkumpul dan dipraktikan.

3. Suetonis ahli sejarah Romawi dalam bukunya De Vita Caesarum (sekitar tahun 120 M)
Klaudius mengusir orang-orang Yahudi dari Roma yang, dihasut oleh Chrestus sehingga terus-menerus menyebabkan kerusuhan. (Divus Claudius 25:4)

4. Pliny Muda (sekitar 61-113M) gubernur Bitinia di Asia Kecil tahun 111-113 M, menulis pada Kaisar Trajan untuk memberi nasehat cara menangani orang-orang Kristen. Buku 10, surat 96:
Mereka [orang-orang kristen] menjamin saya bahwa jumlah total kesalahan mereka terdiri dari fakta bahwa mereka secara rutin berkumpul pada hari tertentu sebelum fajar merekah. Mereka menaikan pujian pada Christus seperti pada allah dan bersumpah untuk tidak melakukan kejahatan, tetapi menjauhkan diri dari pencurian, perampokan, perzinahan, pelanggaran iman, dan penggelapan harta benda yang dipercayakan pada mereka. Ini merupakan kebiasaaan mereka untuk memisahkan diri,. Dan kemudian berkumpul bersama untuk ambil bagian dalam perjamuan makan, tetapi ini merupakan hal yang biasa dan tulus.

5. Mara bar Serapion pada tahun 72 M
Keuntungan apakah yang diperoleh orang Atena dengan membunuh Socrates , sementara balasan yang mereka terima adalah bencana kelaparan dan pes? Atau orang Samos dengan membakar Pythagoras, karena dalam waktu satu jam Negara mereka dipenuhi pasir seluruhnya? Atau orang Yahudi melaui kematian raja mereka yang bijaksana, karena pada waktu yang sama kerajaan mereka dirampas dari mereka? Allah dengan adil membalas kematian ketiga orang bijaksana ini: orang-orang Atena mati karena kelaparan, orang Samos diliputi air laut; orang –orang Yahudi, dihancurkan dan diusir dari tanah mereka, dan tinggal secara terpisah datu dengan yang lain. Namun Socrates tidak mati untuk selama-lamanya; ia membuuat ajaran Plato tetap hidup. Pythagoras tidak mati untuk selama-lamanya; ia membuat patung Hera tetap hidup. Demikian juga raja bijaksana itu tidak mati untuk selama-lamanya; Ia membuat ajaran yang telah Ia beritakan tetap hidup.

6. Lucian dari Samosta (sekitar 115-200 M) merujuk pada Yesus. Menurut passing of Peregrinus 11:
Orang-orang Kristen…menghormati Dia sebagai allah, memandang Dia sebagai pemberi hukum, dan menempatkan Dia sebagai pelindung – secara pastinya, selain hal itu mereka juga menyembah Dia, orang yang disalibkan di Palestian karena Ia memperkenalkan pemujaan baru ini ke dalam dunia.

7. Pendapat Penulis Yahudi Kuno Tentang Yesus
            Tulisan-tulisan Yahudi kuno memang menuliskan kejadian yang pernah terjadi, tetapi menuliskannya dengan cara mereka sendiri, di mana mereka adalah penentang ke Mesiasan Yesus, namun tulisan mereka membuktikan bahwa Yesus yang diceritakan Injil benar-benar pernah ada..
Tentang ajaran Yesus:
Ia [seorang hakim] berkata kepada mereka: “Aku melihat bagian akhir buku, di mana tertulis, ‘Aku datang bukan untuk menghapuskan Hukum Musa dan AKu tidak datang untuk menambahkan sesuatu pada Hukum Musa.’(bandingkan dengan Mat 5:17) (Talmud Babilonia. Sanhendrin 116b)
Tentang Penyaliban Yersus:
Pada malam menjelang Paskah, mereka menyalibkan Yesus orang Nazaret. Dan kabar beredar, di depan-Nya, selama empat puluh hari, yang mengatakan: “ia akan dilempari batu, karena Ia mempraktikan tenung dan membujuk serta menyesatkan orang Israel. Biarlah setiap orang yang tahu sesuatu yang membela kepentingan-Nya datang memohon bagi Dia.” Namun, karena tidak menemukan sesuatu yang membela kepentingan-Nya, mereka menyalibkan Dia pada malam menjelang Paskah. (Talmud Babilonia. Sanhendrin 43a)
Tentang kebangkitan Yesus:
Ia kemudian pergi dan membangkitkan Yesus dengan mantera. (Talmud Babilonia. Gittin 57a, ms. M).



Penutup

            Saya akan tutup tulisan ini dengan mengutip perkataan Yesus kepada Tomas. “Karena engkau telah melihat Aku, maka engakau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20:28). Namun jika kita tetap menuntut bukti, maka saya akan mengutip perkataan dari dua orang sarjana Perjanjian Baru: Craig L. Blomberg, Ph. D dan Gregory A. Boyd, Ph.D saat mereka diwawancarai oleh Lee Strobel di tempat dan waktu yang berbeda:
Craig L. Blomberg: “Saya mengetahui dari riset saya sendiri bahwa terdapat bukti yang sangat kuat bahwa laporan-laporan Injil layak dipercaya…Tahukah Anda, ini ironis: Alkitab menganggap seseorang yang memiliki iman yang tidak membutuhkan bukti patut dipuji. Ingat bagaimana Yesus memberi jawaban kepada Tomas si peragu: ‘Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.’ Dan saya tahu bahwa bukti tidak akan pernah dapat mendorong atau memaksa iman. Kita tidak dapat menggantikan peran Roh Kudus, yang sering kali merupakan sesuatu yang penting bagi orang Kristen saat mereka mendengar diskusi-diskusi seperti ini. Namun saya akan mengatakan ini kepada Anda: terdapat banyak kisah tentang para sarjana dalam bidang Perjanjian Baru yang belum menjadi Kristen, namun melalui studi mereka atas isu-isu ini telah memiliki iman kepada Kristus. Ada tak terhitung banyaknya sarjana lagi, sudah menjadi percaya, yang imannya telah diperkuat, diperteguhkan, diberi dasar, karena bukti – dan itulah kategori di mana saya termasuk di dalamnya.” [10]

Gregory A. Boyd: “Saya tidak ingin mendasarkan kehidupan saya pada suatu symbol. Saya menginginkan realitas, dan iman Kristen selalu berakar pada realitas. Apa yang tidak berakar pada realitas adalah iman para sarjana liberal. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti suatu angan-angan khayalan, namun Kekristenan bukanlah suatu angan-angan khayalan.…Kebenaran teologis berdasarkan pada sejarah. Itulah cara Perjanjian Baru (Alkitab) berbicara…Jauh lebih masuk akal untuk menaruh kepercayaan saya pada Injil-injil – yang melewati ujian-ujian penyelidikan histories yang mendalam dengan nilai yang sangat baik – dari pada menaruh harapan saya pada apa yang dikatakan The Jesus Seminar. [11] (The Jesus Seminari adalah kumpulan beberapa sarjanan yang berpendapat bahwa Yesus yang dilaporkan oleh ke empat Injil bukanlah Yesus dalam sejarah, tetapi hanya ciptaan dari para murid dan gereja mula-mula)






       [1] Yesus sering dihubungkan dengan istilah Mesias, Anak Manusia dan Anak Allah oleh penulis Injil
       [2] Craig A. Evans: “Saat ini, para ahli lebih terbuka untuk berbicara tentang mujizat Yesus karena mereka menyadari bahwa tugas ahli sejarah adalah menjelaskan apa yang dilaporkan dan dicatat orang-orang. Bukan tugas ahli sejarah untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan (science) dan metafisik. Dengan kata lain, ahli sejerah cukup mengakui bahwa orang-orang sezaman Yesus mengamati apa yang mereka percaya sebagai mujizat. Ahli sejarah seharusnya tidak berusaha menjelaskan apa yang dilakukan Yesus atau bagaimana Ia melakukannya.” Craig A. Evans Merekayasa Yesus, 161.  E.P. Sanders: “[Pandangan] yang lebih alami adalah Yesus tahu bahwa Ia bisa menyembuhkan, bahwa begitu Ia menarik banyak orang dan pengikut khusus; bahwa Ia melengkapi penyembuhan kepada orang yang membutuhkan di Galilea…..” E. P. Sander, Jesus and Judaism (Londong: SCM Press, 1985), 164 .
       [3] Adam dan Hawa tidak dilahirkan, tetapi diciptakan, sedangkan Yesus tidak diciptakan. (Yoh.1:1)
       [4] C. S. Lewis, Mere Christianity. (Bandung: Pionir Jaya, 2006), 86
       [5] Lee Strobel, 232
       [6] Ibid, hal 239
       [7] Peter W. Stoner, Science Speaks (Chicago: Moody Press, 1969), 109
       [8] dalam Alkitab bahasa Inggris Revised Berkeley Version in Modern English : He was with the rich
       [9] Josephus, The Antiquities. 18. 6-64
       [10] Lee Strobel, 67
       [11] Ibid, 161-162, 164
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan