Yesus Adalah Pusat Iman Kristen

YESUS ADALAH ALLAH YANG MENJADI MANUSIA

Iman kekristenan terbentuk dari peristiwa yang pernah terjadi di abad pertama. Peristiwa tersebut adalah mengenai pribadi yang bernama Yesus dari Nazaret. Selama keberadaan-Nya di bumi, Ia sering memberikan klaim-klaim yang menunjukkan bahwa Ia sama dengan Allah. Beberapa ayat di Alkitab melaporkan mengenai klaim-klaim Yesus yang menyamakan diri-Nya dengan Allah (Bapa):

 1. Orang percaya harus dibaptis dalam nama Bapa dan Anak (Mat 28:19), 2. tidak ada yang dapat menganal Bapa kalau bukan melalui Yesus (Luk. 10:22), 3. Yesus dihormati seperti Bapa dihormati, menghormati Yesus berarti menghormati Bapa (Yoh. 5:23), 4. mengenal Yesus sama dengan mengenal Bapa (Yoh. 8:19), 5. Bapa dan Yesus saling mengenal (Yoh 10:15), karena Bapa dan Yesus adalah satu (Yoh 10:30) dan Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 10:38), hal ini yang menyebabkan orang Yahudi marah dengan Dia karena menyamakan diri dengan Allah (Yoh 10:33, 39), 6. melihat Yesus sama dengan melihat Bapa (Yoh 14:8-9), karena Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 14:11). 7. Dan Ia tidak menolak saat Tomas berkata kepada diri-Nya “Ho kurios mou kai ho Theos mou” (Tuhanku satunya dan Allahku satu-satunya).

Yesus juga banyak melakukan mujizat, bahkan mujizat yang dilakukan-Nya belum pernah terjadi sebelum-Nya, seperti menyembuhkan segala penyakit, melepaskan orang-orang yang kerasukan setan, membangkitkan orang mati yang telah dikubur selama empat hari, berjalan di atas air, memerintahkan angin ribut untuk diam dan angin pun tunduk pada perintah-Nya, memberi makan lima ribu orang lebih dari lima roti dan dua ikan dan sisa 12 bakul, dan masih banyak lagi, dan akhirnya mujizat yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun, yaitu Ia bangkit dari kematian-Nya sendiri pada hari ke tiga. Seorang liberal E.P. Sanders juga mengakui “bahwa banyak orang yang mengikut Yesus terutama bukan karena Ia adalah guru agung, melainkan karena reputasinya sebagai penyembuh yang penuh kuasa... Pandangan yang lebih alami adalah Yesus tahu bahwa ia bisa menyembuhkan, bahwa dengan begitu ia menarik banyak orang dan pengikut khusus,”.

Mujizat-mujizat tersebut memberikan informasi bahwa Ia pasti bukan sebatas manusia, namun Ia pasti Allah. Hal ini semakin diperkuat saat Yesus memberi klaim mujizat yang dilakukan-Nya menunjukkan bahwa kerajaan Allah sudah datang (Mat 12:29). Ben Witherington III: “...bagi Yesus, mujizat-mujizat-Nya merupakan suatu tanda yang mengindikasikan datangnya kerajaan Allah”. Dan juga, Yesus melakukan mujizat berbeda dengan nabi-nabi yang lain, yang meminta terlebih dahulu kepada Allah, sedangkan Yesus menyembuhkan dan melakukan banyak mujizat kebanyakan Ia melakukan tanpa meminta terlebih dahulu kepada Allah, ini dikarenakan Ia sendiri adalah Allah. Jadi, klaim-klaim Yesus yang menyamakan diri-Nya dengan Allah diperkuat oleh diri-Nya sendiri dengan melakukan mujizat-mujizat yang belum pernah terjadi dan berbeda dengan para nabi, dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa Dialah Allah.

Yesus yang adalah Allah telah menjadi manusia. Dia dilahirkan, disunat pada hari ke delapan, mengalami pertumbuhan, merasa lelah, lapar, sakit, merasa takut, sedih, marah dan akhirnya mengalami kematian dengan cara disalibkan.

Tidak ada agama yang mengajarkan mengenai Allah yang telah menjadi manusia, Kekristenan mengajarkan Allah yang telah menjadi manusia. Tidak ada agama yang memiliki iman karena peristiwa Allah pernah menjadi manusia, Kekristenan terbentuk karena ada peristiwa Allah telah menjadi manusia.

Agama Islam mengajarkan bahwa nabi Muhammat telah mendapat wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril, Agama Yahudi mengajarkan bahwa nabi Musa telah mendapat wahyu langsung dari Allah, namun Allah telah memperkenalkan diri-Nya sendiri dengan cara menjadi manusia dan memakai bahasa manusia dengan tujuan supaya manusia dapat memahami apa yang disampaikan-Nya, Dialah Yesus, yang membentuk iman Kekristenan.

Setiap Agama mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Baik, Kekristenan melalui Tuhan Yesus mendapatkan pemahaman mengenai Allah Maha Baik dengan melihat bukti yang Yesus lakukan selama Ia berada di bumi sebagai manusia. Ia ikut mengalami dan merasakan setiap penderitaan yang manusia alami, dan Ia juga bukan hanya merasakan apa yang manusia rasakan, namun Ia juga menghibur mereka yang susah, memberikan kesembuhan bagi yang sakit, memberi makan bagi yang lapar, memberikan harapan bagi mereka yang putus asa, memberikan cinta dan kasih sayang (dimana setiap manusia membutuhkan cinta dan kasih sayang) dan memberikan kepastian masuk sorga setelah kematian.

Setiap agama mengajarkan bahwa keselamatan orang dikarenakan bagaimana perbuatan dia selama di bumi. Kekristenan melalui Tuhan Yesus, Allah yang telah menjadi manusia, mendapatkan kepastian keselamatan karena pengorbanan Yesus di kayu salib. Bagaimana Tuhan Yesus dapat menjamin keselamatan kita?

I. Hanya yang tidak berdosa dapat menggantikan yang berdosa.
Karena hanya yang tidak berdosa yang tidak sedang berada dalam hukuman, sehingga dapat menggantikan yang sedang berada dalam hukuman. Yang tidak berdosa hanyalah Allah, namun karena yang digantikan adalah manusia, maka Allah menjadi manusia, Dialah Yesus, Allah yang menjadi manusia untuk menggantikan hukuman kita
II. Hanya Yang kekal yang dapat menanggung hukuman kekal
Dosa-dosa kita mendapat hukuman kekal dari Tuhan. karena itu hanya yang kekal yang dapat menanggungnya. Hanya Allah yang kekal, karena itu hanya Yesus yang adalah Allah dapat menanggung hukuman kekal, yang seharusnya kita yang menanggungnya.
III. Hanya yang tak terbatas yang menanggung semua dosa
Yesus bukan hanya menanggung dosa satu orang saja, tetapi semua dosa-dosa umat-Nya yang ada di sepanjang zaman dan di seluruh dunia, dan dosa-dosa yang diperbuat dari dulu sampai Akhir Zaman. Karena itu hanya yang tidak terbatas yang dapat menanggung semua dosa-dosa tersebut. Yesus yang adalah Allah yang tidak terbatas dapat menanggung semua dosa-dosa umat-Nya.

Dan Tuhan Yesus melakukan pengorbanan-Nya karena Ia mencintai manusia. Karena itulah Kekristenan yakin pasti selamat dan masuk sorga, karena pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib sudah sempurna. Dan perbuatan baik yang dilakukan Kekristenan adalah sebagai wujud menyambut cintanya Allah. Cinta Allah tidak bertepuk sebelah tangan saat orang Kristen melakukan perintah-perintah-Nya, itulah iman kekristenan saat melakukan perbuatan baik. Sedangkan agama-agama yang lain, perbuatan baik adalah karcis masuk sorga (melakukan perbuatan baik karena takut masuk neraka).
Semoga penjabaran singkat saya ini dapat dipahami dengan baik. Tuhan Yesus mengasihi kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Tuhan Karena Mengenal Tuhan, Ulangan 6:5

Catatan Kotbah: Murid Kristus Yang Sejati. Yohanes 6:60-71

Hidup bergaul dengan Tuhan