TUHAN INGIN BERSEKUTU DENGAN UMATNYA: SUPAYA AKU DIAM DI TENGAH-TENGAH MEREKA (AYAT 8)
Renungan Berurutan
*Tuhan Diam Di Antara Umat-Nya*
Keluaran 25:1-9
=============================
Pada perikop ini Musa mendapatkan firman Tuhan untuk menyuruh umat Israel memberikan sumbangan-sumbangan yang mahal namun dengan sukarela, dengan tujuan untuk pembuatan kemah. Kemah harus dibuat sesuai dengan petunjuk TUHAN kepada Musa saat Musa di gunung Sinai. Kemah tersebut akan menjadi kediaman TUHAN di atara umat-Nya “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (ayt 8).
Sebelumnya orang-orang Israel sangat takut mendekati
gunung Sinai *“Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat
sambung-menyambung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu
takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh”* (Kel 20:18), bahkan TUHAN juga
tidak mau orang Israel mendekat ke gunung Sinai *“Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling
sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena
kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum
mati.”* (Kel 19:12).
Sebelumnya juga TUHAN berada di puncak gunung Sinai *“Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai,
ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan
naiklah Musa ke atas.”* (Kel
19:20)
Namun pada perikop ini, TUHAN menyatakan keinginan-Nya,
yaitu Dia ingin tinggal di tengah-tengah umat-Nya. Kemah tersebut memang
didirikan di tengah-tengah kemah-kemah orang Israel. Seluruh kemah-kemah orang
Israel mengelilingi kemah kudus tersebut.
TUHAN yang kemuliaan-Nya begitu dahsyat di atas gunung
Sinai yang membuat orang Israel takut mendekati gunung Sinai, memutuskan untuk
tinggal di tengah-tengah umat-Nya. TUHAN yang begitu Mulia dan Begitu Kudus
telah merendahkan diri-Nya untuk tinggal di kemah. Yesus yang adalah Allah
telah memilih untuk tinggal di kemah (tubuh manusia), yaitu menjadi manusia,
dan tinggal di antara umat-Nya (Yoh 1:14).
Kerinduan TUHAN adalah bersekutu dengan kita umat-Nya.
Dia ingin dekat dengan kita, Dia ingin bergaul karib dengan kita, karena itulah
Ia memilih untuk tinggal di tangah-tengah kita. Bahkan di Perjanjian Baru
dijelaskan bahwa setiap pribadi orang yang percaya Yesus adalah tempat
kediaman-Nya Allah *“Tidak tahukah
kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”*
(1 Kor 3:16), *“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri?”* (1 Kor 6:19).
TUHAN telah memilih tinggal di dalam kita, bahkan TUHAN
juga menginginkan kita tinggal di dalam-Nya *“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.”* (Yoh 15:4a).
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana dengan kita,
apakah kita ingin bersekutu dengan-Nya. Bersekutu dengan-Nya itu mahal, bukan
murahan, karena itulah orang Israel disuruh TUHAN untuk membawa barang-barang
mewah (ayt 3, 7), membawa barang-barang yang berkualitas (4-6). Ini menunjukkan
bersekutu dengan TUHAN itu bukan murahan, bukan sembarangan, bukan juga hanya
selingan. Tetapi harus menjadi yang istimewa dalam hidup kita, yang paling
mahal dalam hidup kita, sehingga kita menjadikannya yang spesial dalam hidup
kita. Seperti barang yang paling mahal yang kita miliki, pastinya itu barang
memiliki nilai yang istimewa bagi kita, demikian persekutuan dengan TUHAN
biarlah menjadi yang istimewa bagi kita, sehingga kita dengan senang hati, dan
tidak terpaksa, menggunakan waktu kita untuk datang bersekutu dengan-Nya, yaitu
melalui doa, membaca dan merenungkan Firman TUHAN, dan datang beribadah di
persekutuan-persekutan yang ada di gereja.
Dan bukti kita bersekutu dengan TUHAN, adalah kita
mentaati-Nya, sesuai dengan apa yang ditunjukkan TUHAN di firman-Nya (ayt 9).
*_TUHAN ingin bersekutu dengan kita, mari kita dengan
rindu datang bersekutu dengan-Nya di setiap hari.._* amin.
- RGG -
Komentar
Posting Komentar