Memberikan Persembahan Kepada TUHAN, Karena Dialah Yang Memelihara Keberlangsungan Hidup Kita Di Hadapan-Nya.
Renungan Berurutan
*Memberikan Persembahan Sebagai Ingat-ingatan Atas
Pemeliharaan TUHAN*
Keluaran 25:23-30
===========================
Sebelumnya di Keluaran 25:1-9 mengenai kemah suci yang dibuat oleh orang Israel sesuai petunjuk dari TUHAN, supaya TUHAN diam di tengah-tengah umat-Nya melalui kemah suci tersebut, sedangkan tabut perjanjian dibuat oleh orang Israel sesuai dengan petunjuk TUHAN, supaya melalui tabut tersebut TUHAN berbicara kepada umat-Nya melalui Musa/perantara/utusan-Nya (Kel 25:10-22).
Pada Keluaran 25:23-30 TUHAN memerintahkan orang Israel untuk
membuat meja roti sajian sesuai dengan pentunjuk TUHAN. Selain TUHAN
memerintahkan untuk membuat meja roti sajian, TUHAN juga memerintahkan orang
Israel untuk tetap meletakkan roti sajian di atas meja tersebut di hadapan
TUHAN (ayt 30).
Sebelumnya di pasal 25:1-22 menjelaskan dari pihak TUHAN
yang datang untuk bersekutu dengan umat-Nya, yaitu tinggal di tengah umat-Nya =
kemah suci, dan berbicara kepada umat-Nya = tabut perjanjian, namun pada ayat
23-30 TUHAN memerintahkan orang Israel yang datang kepada TUHAN melalui roti
sajian.
Roti sajian dibuat oleh orang Israel dengan jumlah 12
roti (12 suku Israel), dan ditumpuk dengan dua susun dan setiap susun terdapat
enam susun roti (Im 24:5-6), roti tersebut dipersembahkan di hadapan TUHAN “Engkau
harus membubuhkan kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang
harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian. Setiap
hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang
Israel suatu kewajiban perjanjian selama-lamanya” (Im. 24:7-8).
Imamat 24:7 dikatakan bahwa roti sajian tersebut menjadi
bagian ingat-ingatan, maksudnya untuk mengingatkan orang Israel bagaimana TUHAN
memberikan mereka roti untuk mereka makan selama di padang gurun sehingga
mereka tetap hidup, dan juga mengingatkan orang Israel bahwa TUHAN juga yang
akan membuat mereka hidup di tanah Perjanjian (kanaan) karena Dia akan tetap
memberi mereka roti untuk mereka makan. Selain itu juga, dua susun roti
tersebut yang berjumlah 12 roti (12 suku Israel) adalah untuk mengingatkan
orang Israel bahwa TUHAN akan terus memperhatikan keberlangsungan hidup
umat-Nya “di hadapan-Ku” (ayt 30)
Demikian seharusnya kita memberikan persembahan kepada
TUHAN, sebagai syukur kita kepada TUHAN. persembahan yang kita bawa untuk kita
persembahkan adalah sebagai ingat-ingatan bagi kita bahwa TUHANlah yang selalu
memelihara kita, sehingga kita dapat terus hidup, masih dapat makan, minum, ada
tempat tinggal dan bekerja sehingga memiliki penghasilan dan sebagainya, dan
persembahan kita juga menjadi ingat-ingatan bagi kita bahwa TUHAN akan terus
memelihara kita.
Karena kita umat-Nya selalu ada di hadapan-Nya, maka yang
kita persembahkan adalah kita sedang persembahkan di hadapan-Nya, dan karena
kita selalu ada di hadapan-Nya, maka tidak akan pernah kita luput dari
perhatian-Nya dan pemeliharan-Nya.
Meja roti, adalah kita datang kepada TUHAN dengan membawa
persembahan syukur kita – karena dari pemeliharaan TUHANlah kita bisa hidup di
hadapan-Nya.
Di hadapan-Nya kita hidup. Amin
– RGG –
Komentar
Posting Komentar