Apakah Tuhan Benar-benar Menghendaki Semua Orang Selamat
Berdasarkan 2 Petrus 3:9, Apakah Tuhan Memang Menghendaki
Semua Orang Selamat?
“Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9)
Kaum Universalisme berpendapat bahwa Allah menghendaki semua
orang selamat, dimana pada akhirnya semua orang masuk sorga, karena inilah
kehendak Allah, yaitu supaya jangan ada yang binasa. 2 Petrus 3:9 adalah salah
satu ayat refrensi mereka untuk memperkuat pendapat mereka. William Barclay yang
adalah salah satu tokoh universalisme (William Barclay: A Spiritual Autobiography, pg.
65, William B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, 1977.) menafsirkan
2 Petrus 3:8-9 dan pada poin terakhir William Barclay menunjukkan bahwa 2
Petrus 3:9 ini menjelaskan universalisme
(iii)
Finally, there is another echo of a truth which so often lies in the background
of New Testament thought. God, says Peter, does not wish any to perish. God,
says Paul, has shut them all up together in unbelief, that he might have mercy
on all ( Romans 11:321
Timothy 2:4Ezekiel
18:23
Ever and again there shines
in Scripture the glint of the larger hope. We are not forbidden to believe that
somehow and some time the God who loves the world will bring the whole world to
himself.
(iii) Terakhir, ada gaung lain dari kebenaran yang begitu sering
menjadi latar belakang pemikiran Perjanjian Baru. Tuhan, kata Petrus,
tidak ingin ada yang binasa. Allah, kata Paulus, telah mengurung mereka
semua dalam ketidakpercayaan, agar Ia berbelas kasihan kepada semua orang ( Roma 11:32 1
Timotius 2:4 Yehezkiel
18:23
“Berkali-kali
bersinar di dalam Kitab Suci kilatan harapan yang lebih besar. Kami tidak
dilarang untuk percaya bahwa entah bagaimana dan suatu saat Tuhan yang
mencintai dunia akan membawa seluruh dunia kepada dirinya sendiri. (https://www.studylight.org/commentaries/eng/dsb/2-peter-3.html)
Berbeda dengan paham
Universalisme, namun memakai ayat 2 Petrus 3:9 untuk memperkuat argumen mereka,
yaitu agument bahwa Allah menghendaki semua orang selamat, tetapi kehendak
Allah ini tergantung kepada kehendak atau pilihan dari tiap-tiap orang. Mereka
ini adalah kaum Armenianisme, yang berpedapat bahwa Allah menghendaki setiap orang
selamat, karena itu anugerah keselamatan diberikan kepada semua orang, tetapi
anugerah ini tergantung oleh tiap-tiap orang, bagi yang menerimanya, maka orang
tersebut selamat, sedangkan bagi yang menolak, maka orang tersebut tidak
terselamatkan dari hukuman Allah.
Salah satu website Armenian, yaitu evangelicalarminians.org
membahas 2 Petrus 3:9, menuliskan “1, God
desires all people to be saved and 2. For people to come to Him through a free
response to His resistible grace..” (1. Tuhan menginginkan semua orang
untuk diselamatkan, dan 2. agar orang datang kepada-Nya melalui tanggapan bebas
terhadap kasih karunia-Nya yang dapat ditolak…)
(http:evangelicalarminians.org/addressing-calvinist-responses-to-2-peter-39/).
Sedangkan dari beberapa teolog Reformed menafsirkan bahwa 2
Petrus 3:9 ini merupakan kehendak Allah yang dinyatakan di dalam Injil, yaitu
Allah menghendaki semua orang yang mendengar Injil datang dan diselamatkan
(salah satunya Anthony A. Hoekema, Diselamatkan Oleh Anugerah, 97-98).
Namun, apakah 2
Petrus 3:9 menunjukkan bahwa Allah menghendaki semua orang diselamatkan?
I. Saya akan
menunjukkan terlebih dahulu teks Yunani 1 Petrus 3:9
BNT 2 Peter
3:9 “οὐ βραδύνει κύριος τῆς ἐπαγγελίας, ὥς τινες βραδύτητα ἡγοῦνται, ἀλλὰ
μακροθυμεῖ εἰς ὑμᾶς, μὴ βουλόμενός τινας ἀπολέσθαι ἀλλὰ πάντας εἰς μετάνοιαν
χωρῆσαι” (BNT: BibleWorks NT [NA27])
οὐ: tidak βραδύνει: ragu-ragu/berlambat-lambat
κύριος: Tuhan τῆς
ἐπαγγελίας,: (menepati) janji-janji ὥς: menurut τινες: beberapa βραδύτητα: kelambatan ἡγοῦνται: menganggap(nya), ἀλλὰ: tetapi μακροθυμεῖ: Ia bersabar εἰς: terhadap ὑμᾶς: kamu, μὴ: tidak βουλόμενός: menghendaki τινας: seorang ἀπολέσθαι: tewas/dimatikan ἀλλὰ: tetapi πάντας: semua εἰς: kepada μετάνοιαν: pertobatan χωρῆσαι: datang
Dari teks Yunani 2 Petrus 3:9 ditemukan bahwa tidak ada kata
“”semua orang” adanya kata “πάντας: semua”. Kata “πάντας Semua”
ini tidak harus diartikan “semua orang”.
Untuk dapat mengetahui kata“πάντας: semua” sedang menjelaskan siapa, maka saya
akan menggunakan diagram kalimat.
Diagram kalimat ayat 9 (saya copy dari BibleWorks Diagramming Module)
Berdasarkan diagram kalimat ayat 9, maka induk kalimatnya
adalah κύριος: Tuhan οὐ: tidak βραδύνει: ragu-ragu/berlambat-lambat τῆς ἐπαγγελίας,: (menepati) janji-janji-Nya ὥς: menurut τινες: beberapa ἡγοῦνται: menganggap(nya), , βραδύτητα: kelambatan ἀλλὰ: tetapi μακροθυμεῖ: Ia
bersabar εἰς: terhadap ὑμᾶς: kamu
Sedangkan anak kalimatnya adalah βουλόμενός: Ia menghendaki μὴ: tidak τινας: seorang
(Bentuknya jamak) ἀπολέσθαι: tewas/dimatikan ἀλλὰ: tetapi πάντας: semua χωρῆσαι: datang εἰς: kepada μετάνοιαν: pertobatan
Fungsi anak
kalimat adalah melengkapi induk kalimat dan juga berfungsi pelengkap dari salah
satu unsur di induk kalimat. Oleh karena itu anak kalimat pada ayat 9 sedang
melengkapi kalimat “Ia bersabar terhadap kamu”
Ini berarti
kalimat “Ia tidak menghendaki seorang pun binasa/dimatikan tetapi semua datang
dan bertobat” sedang menjelaskan kalimat "Ia bersabar terhadap kamu" – bukan bersabar kepada semua orang.
Maka dengan demikian kata “πάντας :Semua” lebih tepat sedang menjelaskan kata ὑμᾶς: kamu, Jadi kata "πάντας" bukan berarti “semua orang”, tetapi lebih tepat berarti “semua kamu”.
Semua kamu ini
siapa?
Perhatikan pada 2 Petrus 3:1
– Saudara-saudara yang kekasih, ini
sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu – menjelaskan bahwa “semua
kamu” adalah si penerima surat pertama.
Siapa penerima surat pertama dari Rasul
Petrus?
Berdasarkan 1 Petrus 1:2,
maka ditemukan sipenerima surat pertama adalah orang-orang yang dipilih Allah, yang telah dikuduskan oleh Roh Kudus, dan yang telah menerima percikan darah Tuhan Yesus (1 Petrus 1:2: “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan
rencana Allah,
Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan
menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin
melimpah atas kamu”).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kata “πάντας: Semua” bukan memiliki pengertian “semua orang”, tetapi memiliki pengertian “kamu semua/semua kamu”, yaitu orang-orang pilihan Allah”.
Oleh
karena itu teks ayat 9 dapat diartikan bahwa Allah tidak menghendaki seorang
pun orang pilihan-Nya binasa, tetapi
menghendaki semua orang pilihan-Nya berbalik dan betobat.
2. Selanjutnya saya akan menunjukkan konteks dari pada ayat 9.
Konteksnya ayat 9 tidak
dapat dilepas dari pasal 3:1-17. Konteksnya adalah rasul Petrus sedang
memperingati jemaat Tuhan (penerima surat) bahwa kedatangan Tuhan itu pasti,
namun tidak ada yang mengetahui (seperti pencuri), walau pun ada ejek-ejekan
dari orang-orang yang tidak percaya, dan juga terasa lama sekali (sepertinya
Tuhan lalai atas janji kedatangan-Nya “sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian”).
Ayat 9 adalah salah satu
penjelasan rasul Petrus mengapa kedatangan Tuhan sepertinya dilalaikan Tuhan,
karena tidak tergenapi-tergenapi, yaitu karena Tuhan bersabar, Ia tidak menghendaki
“semua kamu” yang adalah orang-orang pilihan Allah binasa melainkan menghendaki
“semua kamu” orang-orang pilihan Allah berbalik dan bertobat.
Oleh karena itu setelah semua
orang pilihan-Nya bertobat, maka janji kedatangan-Nya digenapi-Nya (bandingkan
dengan ayat 12, hari kedatangan Tuhan dipercepat oleh orang pilihan Allah
“yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah”). Namun
siapa yang tahu? Tentunya Allah sendiri, karena hanya Allah yang tahu siapa-siapa
orang pilihan-Nya di sepanjang jaman, dan hanya Allah yang tahu sudah semua
atau belum semua orang pilihan-Nya disepanjang zaman bertobat. Setelah sudah
semua orang pilihan-Nya bertobat, maka janji kedatangan-Nya digenapi-Nya.
Pada ayat 15 rasul Petrus
kembali menjelaskan kenapa kedatangan Tuhan belum tergenapi, itu karena Tuhan
memberi kesempatan bagi orang pilihan-Nya untuk memperoleh selamat “Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,” – bukan kesempatan bagi semua orang untuk beroleh
selamat.
(kata “bagimu” menunjuk kepada penerima surat, dan penerima surat
adalah orang pilihan Allah)
Jadi 2 Petrus 3:9 tidaklah menjelaskan bahwa Allah menghendaki semua
orang selamat, tetapi menghendaki semua orang-orang pilihan-Nya disepanjang
sejarah dan zaman selamat.
Bekasi, 10 Juni 2023
Ranja Ginta Ginting
Komentar
Posting Komentar