Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

JANGAN TAKUT

Jangan Takut Yesus Adalah Allah Markus 4:35-41 Fokus kita pada ayat 41 “Mereka menjadi sangat takut   dan berkata seorang kepada yang lain: ‘Siapa gerangan orang ini, sehiungga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Pendahuluan Kalau kita melihat hal yang tidak biasa dilakukan oleh seseorang kita pasti akan heran dan kagum oleh orang tersebut “kok bisa ya”, seperti Sy Perlis, seorang kakek yang berumur 91 tahun dapat mengangkat beban 187, 2 Kg dan memecahkan rekor dunia angkat besi untuk peserta berumur 90 tahun. Dan juga seperti Angelina Bella anak kecil 4 tahun berasal dari Moskow dapat menguasai 7 bahasa dengan baik: inggris, prancis, mandarin, spanyol, jerman, Arab dan Rusia Tetapi pada ayat 41 para murid ini sangat ketakutan, memang di Matius 8:27 dikatakan bahwa mereka heran sedangkan di Lukas 8:25 dikatakan bahwa para murid takut dan heran. Namun ketiga injil ini adalah injil Sinoptik, injil yang harus dilihat secara bersamaan, jadi dapat disimpulkan adalah

Tuhan Yesus Memberitahu Identitas Kita: "Garam Dunia"

Peran Orang Percaya   Sebagai Garam Dunia Matius 5:13-16 Pada kesempatan ini saya akan lebih fokus pada ayat 13: kamu adalah garam dunia. Pada ayat ke 13, tidak dikatakan kamu harus menjadi garam dunia, kalau dikatakan kamu harus menjadi garam dunia, berarti kita bukan garam dunia tetapi kita harus berubah menjadi garam dunia. Namun pada ayat 13 dikatakan kamu adalah garam dunia, berarti kita sudah sebagai garam dunia, dan tidak perlu lagi dikatakan menjadi garam. Jadi Identitas kita adalah garam dunia. Kenapa kita dikatakan Tuhan Yesus adalah garam dunia, apa karena keringat kita asin seperti garam, iya bapak ibu sekalian keringat kita memang mengandung banyak Natrium, Natrium itu adalah garam. Tetapi tentunya bukan itu yang dimaksud Tuhan Yesus. Mari kita perhatikan terlebih dahulu siapa pendengar pertama dari kotbah Tuhan Yesus dan keadaan pendengar: Siapa pendengarnya Mari kita lihat pasal 4:25 dan pasal 5:1-2 4:25 “Maka orang banyak berbondong-bondo

Yesus mengajarkan: "Menjadi seperti anak-anak""

Menjadi Seperti anak-anak kecil Matius 19:13-15 Pendahuluan Pada zaman Tuhan Yesus anak-anak tidak diperhitungkan, karena dalam budaya orang yahudi berdasarkan hukum Taurat, umur di atas 20 tahun baru diperhitungkan keberadaan mereka (bil 1, 16) karena itulah saat Tuhan yesus memberi makan dari lima roti dan dua ikan, yang makan adalah lima ribu laki2, tidak termasuk perempuan dan anak-anak (mat 14:21). Anak-anak tidak dihitung. Ini bukan karena anak-anak makannya gak banyak ya…, tapi itu karena sudah budaya. Budaya seperti itulah yang membuat para murid berpikir bahwa Tuhan Yesus urusannya adalah untuk orang-orng dewasa bukan ngurusi anak-anak, apalagi anak—anak ini adalah batita dan balita. Oleh karena itulah para murid melarang orang tua yang membawa anak-anaknya kepada Tuhan yesus. Namun, justru ini menjadi kesempatan Tuhan yesus untuk menasehati atau mengajari para murid dan juga kepada kita sekarang, yaitu kita harus seperti anak-anak kecil (batita). Apa yang Tuha

Kita Adalah Peniru-peniru Allah

Menjadi Peniru-peniru Allah Efesus 5:1-11 Pendahuluan Kebanyakan, anak-anak itu meniru orang tuanya, jadi kita bisa tahu kebiasaan orang tuanya dirumah dari prilaku anaknya. Karena itulah ada pribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonya. Saya waktu masih sd, saya pergi ke sekolah jalan kaki, kira-kira ada dua kilo lebih jaraknya antara rumah dan sekolah, sewaktu saya berjalan kaki, saya berjalan dengan cepat, sambil bersuara menirukan suara bis, kenapa saya lakukan itu, karena bapak saya kerjanya supir bus luar kota, entah kenapa, saya senang dnegan pekerjaan bapak saya, mungkin karena anak mengidolakan orang tuanya, sehingga meniru orang tuanya. Saya juga teringat sewaktu Mishael kira-kira 3 tahun, sewaktu saya ajak dia kepameran buku, dia senang sekalali, dan buka-buka buku-buku yang dipamerkan, mungkin dikarenakan ia sering melihat bapaknya suka baca buku. Sebenarnya Paulus dalam suratnya ini juga bertujuan demikian, mengajak jemaat untuk menirukan Bapaknya, yaitu