Yesuslah lembu merah di Bilangan 19
Tuhan Yang Memperbaiki Hubungan, Umat-Nya cukup mentaati-Nya
Bilangan 19:1-22
Manusia yang berdosa, sehingga menjadi seteru Allah, dan membuat manusia tidak dapat dekat dengan Allah, namun Allah yang berinisiatif memperbaiki hubungan ini. Itu sudah terjadi dari sejak adam dan hawa, mereka yg berdosa shngga takut kepada Allah dgn bersembunyi, Tuhan yg mencari dan mengorbankan binatang untuk menutupi ketelanjangan mrka, krn ketelanjangan mrka yang membuat mrka takut pada Allah "ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kej 3:10
Demikian juga pada bagian ini. Bangsa Israel yang memberontak terhadap Allah, karena tidak percaya pada pimpinan-Nya sehingga banyak yang mati dibunuh Tuhan dengan tulah di padang gurun Paran (pasal 13, 14, 16). Dan mayat2 tersebut (kira-kira ada lebih dari lima belas ribu mayat. [Bil.14:36, 45, 16:49], pada Bil 14:45 dapat dibandingkan dgn Bil 19:16 "juga setiap orang yang mati di padang, yang kena kepada seorang yang mati terbunuh oleh pedang) ada disekitar mereka, dan itu akan menajiskan mereka,jika mereka tersetuh mayat, dan mereka yang najis harus meninggalkan perkemahan (Bil 5:2-3) dan tentu hal ini membuat mereka tdk dpt mendekat kepada Allah (ini dapat dibandingkan pada bil 9:7-11, dimana orang yg najis krn mayat tdk boleh merayakan paskah, tpi boleh merayakan paskah pada bulan berikutnya). Oleh karena itulah pada bilangan 17 orang2 Israel diwakili para 12 pemimpin suku berkata "sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa. Siapa pun juga yng mendekat ke kemah suci Tuhan, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa (bil 17:12-13). Mereka mengatakan demikian dikarenakan mereka kebanyakan telah tersentuh mayat, mungkin saat mereka menguburkan mayat2 tersebut, mungkin saat mereka satu kemah dengan yang mati krn tulah, dan juga saat mereka mengambil dan menguburkan mereka yang mati karena pedang yang dibunuh oleh orang2 Amalek dan Kanaan.
Nah... Krna kasih-Nya, maka Ia membuat solusinya. Ia membuat kemudahan bagi umat-Nya. Dia hanya menuntut ketaatan dan kepercayaan umat-Nya kepada diri-Nya, yaitu dengn cara membasuh diri dgn air yg tlh ditaburi abu dari lembu betina merah yang dibakar bersamaan kayu aras, hisop dan kain krimizi. Jika mereka melakukanya dengan tepat seperti apa yang ditunjukkan Tuhan, maka mereka menjadi tahir dan bisa mendekat pada Allah dan tetap dpt tinggal di perkemahan.(tidak perlu meninggalkan perkemahan seperti yg diatur di bilangan 5:2-3).
Namun, jika hal yg seperti ini tetap tidak ditaati, maka hukumannya mati (ayt 13, 20)
Jadi sy melihat pada bagian ini, kenajisan dan pentahiran adalah berbicara mengenai pemberontakan dan ketaatan pada perintah Tuhan.
Manusia berdosa maka ia najis dihadapan Tuhan, untuk pentahiran, Tuhan memberikan caranya, dan manusia mentaatinya krn mempercayainya dengan melakukan cara yang ditunjukan Tuhan, maka ia menjadi tahir.
Mengenai kenajisan, itu bagaikan mayat yg berserakan disekeliling mereka,yang dpt menajiskan mrka saat mereka tersentuh olh mayat2 tersebut. Demikian juga dosa (yg membuat kita najis dihadapan Tuhan) itu bergelimpangan di sekeliling kita, jika kita tergoda dan akhirnya tersentuhlah hati kita dan pikiran kita shngga menimbulkan keinginan atau niat untuk melakukan dosa, maka kita jadi berdosa/najis dihadapan Tuhan dan selanjutnya keinginan tersebut menjadi perbuatan dosa.
Dan untuk pentahiran maka Tuhanlah yang menentukan siapa dan bagaimana yang bisa mentahirkan?. Siapa yang ditentukan Tuhan? Tuhan menetapkan seekor lembu betina merah. Dan bagaimana caranya shng lembu betina merah dapat mentahirkan? Tuhan menetapkan caranya: lembu betima merah harus dikorbankan dengan dibakar bersamaan dengan kayu aras, hisop dan kain krimizi dan setelah itu abunya ditaburkan ke air dan air tersebut dipercikan atau disiramkan kepada yg najis/berdosa maka ia menjadi tahir (ayt 9, 17-19, dan 13, 20)
Yesuslah korban yang ditunjuk Allah untuk mentahirkan kita. Dan dengan cara mentaati apa yg diperintahkan Tuhan, yaitu percaya bahwa pengorbanan Tuhan Yesus sudah sangat cukup untuk mentahirkan dosa-dosa kita dan mengakui serta menyesali dosa2 kita, maka kita telah menjadi tahir dari dosa2 kita (1 Yoh 1:7, 9, 2:1-2).
Kita bandingkan dengan:
Ibrani 9:13-14: "Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Darah Yesus telah menyucikan kita dari dosa2 kita.
Dengan cara itu, maka hubungan kita dengan Tuhan menjadi baik, Tuhan tidak mengusir kita dari perkemahan-Nya dan tidak menghukum kita, shnga kita tetap dapat hidup dalam hubungan damai dengan-Nya dan dalam pemeliharaan-Nya.
Karena itulah yg tidak mentaati Tuhan dengan melakukan cara yg Dia perintahkan untuk pentahiran dari dosa2, maka akibatanya ada di bawah hukuman Allah, yaitu kematian, maut, masuk neraka.
Bilangan 19:1-22
Manusia yang berdosa, sehingga menjadi seteru Allah, dan membuat manusia tidak dapat dekat dengan Allah, namun Allah yang berinisiatif memperbaiki hubungan ini. Itu sudah terjadi dari sejak adam dan hawa, mereka yg berdosa shngga takut kepada Allah dgn bersembunyi, Tuhan yg mencari dan mengorbankan binatang untuk menutupi ketelanjangan mrka, krn ketelanjangan mrka yang membuat mrka takut pada Allah "ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kej 3:10
Demikian juga pada bagian ini. Bangsa Israel yang memberontak terhadap Allah, karena tidak percaya pada pimpinan-Nya sehingga banyak yang mati dibunuh Tuhan dengan tulah di padang gurun Paran (pasal 13, 14, 16). Dan mayat2 tersebut (kira-kira ada lebih dari lima belas ribu mayat. [Bil.14:36, 45, 16:49], pada Bil 14:45 dapat dibandingkan dgn Bil 19:16 "juga setiap orang yang mati di padang, yang kena kepada seorang yang mati terbunuh oleh pedang) ada disekitar mereka, dan itu akan menajiskan mereka,jika mereka tersetuh mayat, dan mereka yang najis harus meninggalkan perkemahan (Bil 5:2-3) dan tentu hal ini membuat mereka tdk dpt mendekat kepada Allah (ini dapat dibandingkan pada bil 9:7-11, dimana orang yg najis krn mayat tdk boleh merayakan paskah, tpi boleh merayakan paskah pada bulan berikutnya). Oleh karena itulah pada bilangan 17 orang2 Israel diwakili para 12 pemimpin suku berkata "sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa. Siapa pun juga yng mendekat ke kemah suci Tuhan, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa (bil 17:12-13). Mereka mengatakan demikian dikarenakan mereka kebanyakan telah tersentuh mayat, mungkin saat mereka menguburkan mayat2 tersebut, mungkin saat mereka satu kemah dengan yang mati krn tulah, dan juga saat mereka mengambil dan menguburkan mereka yang mati karena pedang yang dibunuh oleh orang2 Amalek dan Kanaan.
Nah... Krna kasih-Nya, maka Ia membuat solusinya. Ia membuat kemudahan bagi umat-Nya. Dia hanya menuntut ketaatan dan kepercayaan umat-Nya kepada diri-Nya, yaitu dengn cara membasuh diri dgn air yg tlh ditaburi abu dari lembu betina merah yang dibakar bersamaan kayu aras, hisop dan kain krimizi. Jika mereka melakukanya dengan tepat seperti apa yang ditunjukkan Tuhan, maka mereka menjadi tahir dan bisa mendekat pada Allah dan tetap dpt tinggal di perkemahan.(tidak perlu meninggalkan perkemahan seperti yg diatur di bilangan 5:2-3).
Namun, jika hal yg seperti ini tetap tidak ditaati, maka hukumannya mati (ayt 13, 20)
Jadi sy melihat pada bagian ini, kenajisan dan pentahiran adalah berbicara mengenai pemberontakan dan ketaatan pada perintah Tuhan.
Manusia berdosa maka ia najis dihadapan Tuhan, untuk pentahiran, Tuhan memberikan caranya, dan manusia mentaatinya krn mempercayainya dengan melakukan cara yang ditunjukan Tuhan, maka ia menjadi tahir.
Mengenai kenajisan, itu bagaikan mayat yg berserakan disekeliling mereka,yang dpt menajiskan mrka saat mereka tersentuh olh mayat2 tersebut. Demikian juga dosa (yg membuat kita najis dihadapan Tuhan) itu bergelimpangan di sekeliling kita, jika kita tergoda dan akhirnya tersentuhlah hati kita dan pikiran kita shngga menimbulkan keinginan atau niat untuk melakukan dosa, maka kita jadi berdosa/najis dihadapan Tuhan dan selanjutnya keinginan tersebut menjadi perbuatan dosa.
Dan untuk pentahiran maka Tuhanlah yang menentukan siapa dan bagaimana yang bisa mentahirkan?. Siapa yang ditentukan Tuhan? Tuhan menetapkan seekor lembu betina merah. Dan bagaimana caranya shng lembu betina merah dapat mentahirkan? Tuhan menetapkan caranya: lembu betima merah harus dikorbankan dengan dibakar bersamaan dengan kayu aras, hisop dan kain krimizi dan setelah itu abunya ditaburkan ke air dan air tersebut dipercikan atau disiramkan kepada yg najis/berdosa maka ia menjadi tahir (ayt 9, 17-19, dan 13, 20)
Yesuslah korban yang ditunjuk Allah untuk mentahirkan kita. Dan dengan cara mentaati apa yg diperintahkan Tuhan, yaitu percaya bahwa pengorbanan Tuhan Yesus sudah sangat cukup untuk mentahirkan dosa-dosa kita dan mengakui serta menyesali dosa2 kita, maka kita telah menjadi tahir dari dosa2 kita (1 Yoh 1:7, 9, 2:1-2).
Kita bandingkan dengan:
Ibrani 9:13-14: "Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Darah Yesus telah menyucikan kita dari dosa2 kita.
Dengan cara itu, maka hubungan kita dengan Tuhan menjadi baik, Tuhan tidak mengusir kita dari perkemahan-Nya dan tidak menghukum kita, shnga kita tetap dapat hidup dalam hubungan damai dengan-Nya dan dalam pemeliharaan-Nya.
Karena itulah yg tidak mentaati Tuhan dengan melakukan cara yg Dia perintahkan untuk pentahiran dari dosa2, maka akibatanya ada di bawah hukuman Allah, yaitu kematian, maut, masuk neraka.
Komentar
Posting Komentar