Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

PENGIKUT YESUS BUKANLAH SEORANG UPAHAN

Gambar
Kristen Kasih Karunia dan Bukan Upahan Matius 20:1-16 Pendahuluan Pada umumnya setiap orang setuju dengan pribahasa “ Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian; Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian! ” Arti Peribahasa :  Apabila ingin mendapatkan kesenangan atau keberhasilan di kemudian hari haruslah berani bersusah payah terlebih dahulu, dengan kerja keras, tidur sampai larut malam, jarang beristirahat dan lain sebagainya. Dan begitu juga kebalikannya, kalau malas, tidak mau berkerja keras, tukang tidur, maka jangan harap kelak hidup senang atau berhasil. Ini telah menjadi matematika kebanyakan orang, oleh karena itu terbentuklah agama-agama yang didasarkan kinerja seseorang, semakin sering berbuat baik semakin banyak pahalanya, semakin banyak melakukan ibadahnya, semakin banyak pahalanya, semakin tekut dan taat terhadap peritah-perintah agama semakin banyak pahalanya, termasuk juga agama Yahudi pada saat itu. Petrus yang adalah orang Y

Allah Diam Di Antara Kita

Kerinduan Allah: Diam Di tengah-tengah Umat-Nya Kel 25:1-40 Saya membaca buku Philip Yancey “What’s So Amazing About Grace”. Dimana ia menuliskan “Kekristenan memiliki prinsip:   ‘Membenci dosanya tapi mengasihi orang berdosa’. Tapi ini lebih mudah dikotbahkan dari pada dipraktikkan”   C. S Lewis memberi   contoh dirinya sendiri, dimana ia membenci perbuatannya, yaitu sikap sombong, sikap tamaknya, dan sikap pengecutnya, tetapi ia tetap mengasihi dirinya. Dan dari bacaan tersebut saya berpikir mengenai hubungan saya dengan anak2 saya. Saya kesal bahkan marah   dengan kenakalan anak2 saya, tetapi saya tidak pernah membenci mereka, bahkan kalau saya pergi, saya rindu, dan pingin cepat pulang. Dan sering sekali sewaktu mereka lebih dulu tidur, saya memperhatikan mereka dan tersenyum dan berkata “Terimakasih Tuhan sudah mempercayakan saya sebagai orang tua mereka” Saya berpikir Allah pun demikian. Allah tidak menyukai dosa-dosa kita, tetapi Ia tidak pernah membenci kita uma

YESUS SANG PENGAJAR DAN MENGAJARKAN YANG BERBEDA.

YESUS SANG PENGAJAR DAN MENGAJARKAN YANG BERBEDA. “KASIHILAH MUSUHMU” LUKAS 6:27-36  PENDAHULUAN Seorang penulis Philip Yancey mengatakan, bahwa kekerasan yang terjadi atau hampir meletus antara tiongkok dan Taiwan, india dan Pakistan, rusia dan chechya, inggris raya dan Irlandia dan terutama Yahudi dan Arab timur tengah, terkususnya Palestina, jika dilacak puluhan tahun, dan ratusan tahun yang lalu, maka semuanya dikarenakan balas dendam. Seorang Teolog bernama Romano Guardini berkata “Selama Anda terperangkap dalam perbuatan salah dan membalas kesalahan, memukul dan membalas memukul, menyerang dan bertahan, Anda akan terus menerus berada dalam kesalahan baru…” kesalahan jika dibalas dengan hukuman akan menimbulkan rasa untuk membalas dendam, dan seterusnya demikian.  Seperti kisah yang terjadi di Israel, Tiga remaja Israel diculik saat tengah menunggu angkutan umum sepulang sekolah pada 12 Juni 2014 lalu. Remaja yang masing-masing bernama Naftali Frenkel, Gilad