KENAPA SAYA BISA DAN TETAP PERCAYA TUHAN YESUS?
Kenapa saya bisa dan tetap percaya Yesus?
Yoh 6:37-40, 44, 60-71
Pendahuluan.
1.Ada yang mengatakan karena dilahirkan sebagai orang
Kristen, lahir dari keluarga Kristen dan hidup dalam lingkungan kristen. Banyak
orang Kristen yang meninggalkan Yesus setelah ia besar. Bahkan anak pendeta
sekali pun. Seperti Friedrich Nietzsche, seorang atheis yang terkenal pada
zaman nya. Dengan seruannya Allah/Tuhan sudah mati. Dan dalam bukunya pun ia
menghujat Tuhan Yesus "Ini
Yesus dari Nasaret, pembawa Injil Kasih, Penebus yang katanya membawa berkat
dan kemenangan bagi orang yg miskin, sakit, dan berdosa -- bukankah ia menipu
dengan tipuan terhalus dan tak bisa ditolak?" (dari Genealogy of Morality),
yang adalah anak dari seorang pendeta bahkan cucu dari seorang pendeta,
kakek dari bapanya adalah pendeta, dan kakek dari ibunya adalah pendeta. Dari
kecil hidup dalam disiplin kerohanian kristiani.
2. Ada
yang mengatakan karena kita suka baca Alkitab. Karl Marx seorang sosiologi yang
atheis pada umur yang ke 15 dia telah menafsirkan beberapa kitab Injil Yohanes,
banyak para teolog pada zaman itu kagum dengan kemampuannya. Namun ia menjadi
Atheis. Dan dia berkata, membaca Alkitab tidak membuat saya menjadi Kristen.
3.Ada yang
mengatakan, karena dia pernah mengalami sentuhan dari Tuhan/perasaannya
tersentuh, sehingga ia memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus dan dibaptis.
Seperti pengalamannya Nietzsche:
Pada musim semi 1854, saat melangkah kaki masuk sebuah
gereja pada hari Kenaikan Yesus Kristus, ia mendengar chorus Haleluyah dari
Handel Messiah. Hatinya begitu tersentuh dan terangkat, serasa ribuan nyanyian
malaikat, bergema mengelilingi terangkatnya Kristus Yesus ke sorga.
Pada tahun 1861, Nietzsche menerima peneguhan baptisan di gereja. Temannya, Paul Duessen, mencatat peristiwa yang sangat istimewa itu sebagai berikut: “Kami berjalan ke altar sepasang demi sepasang, Nietzsche dan aku, sebagai teman baik, berlutut berdampingan. Saya sangat ingat momen itu: begitu kudus dan agung. Seminggu sebelumnya sudah terasa dan seminggu sesudahnya pun masih terasa. Kami siap mati untuk Kristus, untuk hidup bersama-Nya selamanya, perasaan dan kelakuan kami dipenuhi sukacita sorgawi. “(Conversations with Nietzsche, p.10-11).
Pada tahun 1861, Nietzsche menerima peneguhan baptisan di gereja. Temannya, Paul Duessen, mencatat peristiwa yang sangat istimewa itu sebagai berikut: “Kami berjalan ke altar sepasang demi sepasang, Nietzsche dan aku, sebagai teman baik, berlutut berdampingan. Saya sangat ingat momen itu: begitu kudus dan agung. Seminggu sebelumnya sudah terasa dan seminggu sesudahnya pun masih terasa. Kami siap mati untuk Kristus, untuk hidup bersama-Nya selamanya, perasaan dan kelakuan kami dipenuhi sukacita sorgawi. “(Conversations with Nietzsche, p.10-11).
Tetapi nyatanya, seorang Nietzshe dikenal sebagai orang
atheis.
4. Ada yang mengatakan karena mengalami pengalaman yang spektakuler.
Yudas Iskariot, yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama 3 tahun lebih dan
menyaksikan sendiri mujizat-mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus, namun Yudas
berhianat, menjual Tuhan Yesus.
Kita bisa percaya Tuhan Yesus:
1. Karena karya Bapa (65. 37, 44). Kata “dapat” dalam ayat
44 dan 65 memakai kata “δύναται” artinya kemampuan.
Jadi tidak ada kemampuan seorang pun untuk dapat percaya Tuhan Yesus, semua
karena Bapa. Karya Bapa: “diberikan” (37, 40), “ditarik” (44) dan
“mengaruniakan” (65), sehingga orang dapat percaya Tuhan Yesus. Dan kalau kita terus tetap percaya Tuhan
Yesus, itu pun karena Bapa (Bapa yang berkehendak) dan Tuhan Yesus yang
melaksanakan kehendak Bapa, dengan tidak akan membuang kita (6:37), tidak akan membiarkan
kita terhilang (39), membangkitkan
kita pada akhir zaman (39), dan memberikan hidup yang kekal kepada kita
(40). Pengakuan Petrus pada ayat enam puluh sembilan jika dibandingkan dengan
Matius 16:16-17, maka pengakuan Petrus adalah karya Bapa.
2. karena telah dipilih oleh Tuhan Yesus (ayat 70). Yudas memang dipilih,
namun dipilih hanya sebagai murid, bukan dipilih untuk diselamatkan, sedangkan
yang sebelas murid dipilih untuk diselamatkan (15:16: “Bukan kamu yang memilih
Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu…”. Perkataan ini ditujukan hanya kepada
sebelas murid, sedangkan Yudas telah pergi {Yoh 13:30}. 17:12: “Selama Aku
bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah
Engkau berikan pada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari
mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa…”).
Dan juga karena telah dipilih oleh Bapa. Pada Yoh 6:37 “Semua yang
diberikan Bapa kepada-Ku”. Kata “diberikan” memakai kata “δίδωσίν” yang merupakan
kata kerja present, ini berarti tiap saat jika ada orang yang percaya
yesus adalah karena Bapa yang memberikannya pada Tuhan Yesus, namun pada ayat
39 kata “diberikan” memakai “δέδωκέν” yang merupakan
kata kerja masa lampau, ini berarti Bapa dimasa lampau telah memberikan
orang-orang yang akan percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi bisa dijelaskan bahwa
Bapa hanya memberikan mereka pada waktu sekarang kepada Tuhan Yesus adalah
hanya mereka yang telah diberikan Bapa pada masa lampau kepada Tuhan Yesus. Penjelasan
ini semakin diperkuat dengan latar belakang pasal enam. Dimana yang
mendengarkan kotbah Tuhan Yesus pada saat itu adalah lima ribu orang lebih yang
telah menikmati dan kenyang dari lima roti dan dua ikan di tangannya Tuhan
Yesus. Namun Bapa hanya memberikan, menarik, dan menganugerahkan kepada sebelas
murid (Yudas Iskariot tidak termasuk) sehingga hanya yang sebelas murid ini
saja yang percaya Tuhan Yesus dan tidak meninggalkan-Nya, sedangkan yang lima
ribu orang lebih tersebut meninggalkan Tuhan Yesus (ayat 66-70). Kenapa Bapa
tidak memberikan dan menarik yang lima ribu orang lebih tersebut kepada Tuhan
Yesus, sehingga yang lima ribu orang lebih tersebut percaya Tuhan Yesus dan
menganugerahkan kepada lima ribu orang lebih
tersebut sehingga mereka percaya Tuhan Yesus? Jawabannya, karena Bapa
hanya memberikan dan menarik orang-orang pada saat sekarang ini kepada Tuhan
Yesus, adalah hanya mereka yang sebelumnya telah dipilih oleh Bapa untuk
diberikan kepada Tuhan Yesus pada masa lampau.
3. Karena telah mendengarkan Firman Tuhan (68). Orang tidak akan percaya
Tuhan Yesus, jikalau tidak pernah dengar Firman Tuhan, namun orang yang
mendengar Firman Tuhan belum tentu dapat percaya Tuhan, seperti 5000 orang
lebih tersebut yang telah mendengar firman Tuhan dari Tuhan Yesus, justru bukan
percaya melainkan meninggalkan Tuhan Yesus. Berbeda dengan yang kesebelas
murid, dari firman Tuhan yang sama, yang didengarkan oleh lima ribu orang
lebih, kesebelas murid ini telah percaya Tuhan Yesus dan berkata “Tuhan, kepada
siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekel;”,
bahkan mereka tidak pernah meninggalkan Tuhan Yesus sampai mereka mati (menurut
cerita bapa-bapa gereja, kesebelas murid ini banyak mengalami penderitaan
karena iman mereka kepada Tuhan Yesus, bahkan hanya Rasul Yohanes yang tidak mati
karena dibunuh)
Firman Tuhan disampaikan kepada orang-orang, namun hanya mereka yang
diberikan dan ditarik Bapa atau yang dikaruniakan Bapa yang akhirnya datang dan
percaya kepada Tuhan Yesus (bisa dibandingkan dengan Rm 10:17). Jikalau
dibandingkan dengan Yoh 1:12-13 dan Yoh 3:5, maka yang diberikan Bapa dan
ditarik oleh Bapa dan dikaruniakan oleh Bapa adalah hanya mereka yang telah
dilahirkan kembali oleh Roh Kudus sehingga mereka percaya Tuhan Yesus.
4. Karena Tuhan Yesus adalah satu-satunya yang dari Sorga dan satu-satunya
Juruselamat.
“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan
hidup yang kekal” menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memberikan
jaminan pasti mengenai hidup yang kekal. Perkataan ini timbul karena Petrus
telah mendengar perkataan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, dimana Tuhan Yesus
mengatakan bahwa Dialah satu-satunya yang turun dari Sorga (41-42), dan Dialah
satu-satunya yang diutus Allah dari sorga (29, ), dan Dialah satu-satunya yang
dapat memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya pada-Nya (37-40, 47, 53-58). Yesus mengatakan ini bukan
karena Dia dalam keadaan yan tidak sadar atau tidak waras, tetapi Ia mengatakan
ini dalam keadaan sadar dan waras, namun kenapa Ia berani mengatakan demikian?,
karena demikianlah sebenarnya Dia, karena itu Ia berani mengatakan demikian.
Tidak ada tokoh siapa pun dan siapa pun yang pernah berkata demikian, karena
memang tidak ada yang seperti demikian, hanya Tuhan Yesus. Karena itulah Petrus
berkata “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan
hidup yang kekal”. Jadi, karena tidak ada yang lain, hanya Tuhan Yesus yang
bisa memberikan dan menjamin keselamatan, yaitu kehidupan kekal, oleh karena
itulah kita hanya memilih percaya kepada Tuhan Yesus, karena tidak ada pilihan
yang lain (tidak ada alternatif).
5. Karena kasih karunia-Nya
Pada ayat 70 Yesuslah yang memilih keduabelas murid tersebut, dan jika
dibandingkan dengan Yohanes 15:16 dan 17:12, maka Yesus jugalah yang memilih
kesebelas murid untuk diselamatkan-Nya. Siapakah yang sebelas murid tersebut,
apakah mereka lebih baik dari pada yang lima ribu orang lebih tersebut yang telah
meninggalkan Tuhan Yesus? Tidak. Secara pemahaman mengenai Mesias, mereka sama
dengan kebanyakan orang Yahudi pada umumnya saat itu. Mesias tidak mungkin mati
(Yoh 12:34), para murid pun berpikir demikian. Mereka percaya bahwa Yesus
adalah Mesias, dimana Petrus yang mewakili para murid berkata “Enkau adalah
Mesias..” (Mat 16:16), oleh karena itu saat Tuhan Yesus memberitahu bahwa Dia
akan mati, Petrus menarik Tuhan Yesus dan menegor Dia: “… Hal itu sekali-kali
takkan menimpa Engkau” (Mat 16:21-22), dan saat Tuhan Yesus hendak ditangkap di
taman Getsmani, sekali lagi Petrus perwakilan dari para murid lainnya, memutuskan
telinga Malkus dengan maksud melindungi gurunya sang Mesias yang hendak
ditangkap. Dan saat Yesus mati, maka harapan semua murid sirna. Mesias
seharusnya tetap hidup untuk membebaskan Israel dari Romawi dan memerintah atas
Israel, sehingga kejayaan masa raja Daud terulang kembali bahkan lebih besar,
tetapi nyatanya guru mereka mati. Inilah yang membuat mereka memutuskan kembali
kepada kegiatan rutin mereka sebelum mereka bertemu dengan Tuhan Yesus (Yoh 21:2-3).
Bahkan juga Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang menyangkal
Tuhan Yesus sebanyak tiga kali. Lebih buruknya sewaktu ia menyangkal,
sangkalannya yang ketiga ia memakai kata kutuk dan sumpah (Mat 26:74). Namun bukan
berarti murid yang lain lebih baik dari pada Petrus. Para murid yang lainnya
bersama dengan Petrus berkata “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau,
aku takkan menyangkal Engkau.” (Mat 26:35) tidak lama berselang waktu, para
murid yang mengucapkan kata tersebut melarikan diri meninggalkan Tuhan Yesus
sendirian di taman Getsmani bersama dengan orang-orang yang hendak
menangkap-Nya dan membunuh-Nya (Mat. 26:56).
Sebelas murid sebenarnya tidak ada bedanya dengan lima ribu orang lebih
yang telah meninggalkan Tuhan Yesus. Namun Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus telah
menghendaki mereka selamat, sehingga Bapa memberikan dan menarik mereka kepada
Tuhan Yesus, Tuhan Yesus menjamin keselamatan mereka sampai akhir zaman dan Roh
Kudus melahirbarukan mereka dan tinggal tetap di dalam mereka.
Oleh karena itu Tuhan Yesus berdoa untuk Petrus, supaya imannya jangan
gugur dan supaya dia bisa insaf (Luk 22:32) dan berdoa hanya untuk sebelas
murid bukan untuk seluruh dunia, supaya mereka (orang-orang yang diberikan Bapa
kepada Tuhan Yesus, termasuk sebelas para murid) dipelihara Bapa, selama di bumi dan dikasihi Bapa
selama-lamanya dan berdoa supaya mereka kelak berada bersama Tuhan Yesus berada
(Yoh 17:9-26), dan juga setelah Ia bangkit, Tuhan Yesus berulang-ulang kali
menyatakan diri kepada para murid-Nya, supaya mereka tetap percaya pada-Nya. Dan
pada hari Pentakosta, Roh Kudus tercurah atas mereka dan tinggal tetap dalam
diri mereka, itulah semua karya Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang akhirnya
membuat sebelas murid tersebut setia kepada Tuhan Yesus sampai mati.
Semua karena kasih karunia-Nya atas saya, itulah yang membuat saya bisa percaya Tuhan
Yesus, bukan karena saya lebih baik dari yang lain dan juga bukan karena kemampuan saya. Dan sampai seterusnya saya
bisa percaya Tuhan Yesus, itu pun karena kasih karunia-Nya. Bapa memberikan dan
menarik saya kepada Tuhan Yesus dan mengaruniakan saya untuk dapat percaya
Tuhan Yesus, dan Roh Kudus melahirbarukan saya, sehingga saya bisa percaya
Tuhan Yesus, dan dengan kasih karunia-Nya, Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus mau terus
menjaga saya sampai akhir zaman, supaya saya kelak berada bersama-sama dengan Tuhan
Yesus berada. Amin
Komentar
Posting Komentar