Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Ingat Kebaikan Tuhan

Ingat Kebaikan-Nya Ulangan 8:1-10 Pendahuluan Psikolog Timothy Ritchie dan rekan-rekannya, para ilmuwan ini meneliti 562 peserta dari 10 budaya di seluruh dunia. Dari hasil penelitin tersebut ditemukan bahwa kenangan positif lebih mudah teringat jelas dibanding yang negatif. Bahkan, peristiwa yang tidak menyenangkan bisa menjadi positif.   Jadi intinya, umumnya manusia lebih mudah mengingat masa lalu yang indah-indah atau yang menyenangkan atau hal-hal yang positif dari pada hal-hal yang negatif. Dalam psikologi kecendrungan ini disebut prinsip Pollyanna. Dan jika ditanya, pilih mana hidup susah atau senang, pasti jawabannya pada umumnya adalah ingin hidup senang. Karena itu sewaktu kita berdoa pergi ke suatu tempat, maka isi doa kita “jauhkanlah dari semua yang tidak diinginkan”, tidak diingankan oleh siapa? Ya oleh kita, apa itu? Kecelakaan, orang-orang yang ingin berniat jahat, kerusakan kendaraan, kemacetan dan lain-lain yang akan menyusahkan kita. Jadi, baik mengingat m

Emergency

Emergency/ keadaan darurat 2 Timotius 4:1-8 Pendahuluan Biasanya keadaan darurat selalu harus didahulukan karena merupakan keadaan yang sangat penting, harus cepat ditangani, jikalau tidak cepat ditangani maka akan terjadi sesuatu yang tidak dinginkan, seperti jikalau ambulan lewat dengan sirinenya, maka semua kendaraan seharusnya minggir dan memberi jalan untuk ambulan, dan saat sampai rumah sakit, maka pasien yang ada diambulan lansung cepat ditangani di UGD/IGD, jika terlambat, bisa kematian yang terjadi. Jadi, bisa dikatakan keadaan darurat adalah keadaan yang harus cepat ditangani, kalau tidak cepat ditangani, maka akan berakibat fatal. Oleh karena itu,   keadaan darurat juga merupakan keadaan yang sangat penting, emergency adalah urgency. Keadaan darurat apa yang Kekristenan alami, sehingga keadaan ini menjadi keadaan yang sangat penting yang harus cepat ditangani? Sadar atau tidak disadari, keagamaan bukan lagi menjadi sesuatu yang sangat penting. Walau

Dipenuhi Roh Kudus

Dipenuhi Roh Kudus Efesus 5:1-21 Pendahulun Yang mana dahulu urutannya: aturan dibuat dahulu setelah itu maka ada pelanggaran atau karena ada pelanggaran maka dibuat aturan. Sebenarnya,   ada aturan terlebih dahulu maka ada pelanggaran terhadap aturan. Manusia yang melakukan kejahatan pun tahu apa itu yang jahat. Seperti suku yang ada di Papua yang dilayani oleh Don Richarson, dalam bukunya ANak Perdamain, ia menuliskan bahwa suku yang dilayaninya   adalah suku kanibal, yang memakan manusia. Suku dengan suku bermusuhan, jika terjadi perang, dan ada yang tertangkap oleh suku yang bermusuhan, maka orang dari suku yang bermusuhan ini yang tertangkap akan dimakan oleh suku yang menangkapnya. Tetapi tidak ada keterangn kalau mereka berani memakan anaknya sendiri atau mamanya sendiri. Dan akhirnya dua suku yang bermusuhan ini diperdamaikan dengan perjanjian anak perdamain. Suku yang saling memakan, memiliki aturan yang benar, sehingga mereka dpat diperdamikan. Kaum Hom